Epidemiologi Leukopenia
Data epidemiologi leukopenia sulit diketahui secara pasti karena leukopenia merupakan manifestasi dari berbagai penyakit lain. Contoh penyakit yang sering berkaitan dengan leukopenia adalah multipel myeloma dan anemia aplastik. Meski demikian, leukopenia telah dikaitkan dengan peningkatan mortalitas pada pasien rawat intensif.[10,12-15]
Global
Belum ada data global mengenai angka prevalensi leukopenia. Dalam sebuah tinjauan sistematik terhadap pasien lupus eritematosus sistemik, prevalensi leukopenia dilaporkan pada 22% hingga 41,8% kasus. Meski begitu, penurunan jumlah leukosit ini belum ditemukan berkaitan secara klinis dengan kejadian infeksi pada pasien lupus.[12]
Dalam sebuah studi di Ethiopia, prevalensi leukopenia pada pasien HIV adalah sebesar 17,31%.[13]
Sementara itu, di Amerika Serikat, insidensi neutropenia (salah satu jenis dari leukopenia) yang diinduksi obat dilaporkan sebesar 2,4 hingga 15,4 kasus per 1.000.000 orang per tahunnya.[22]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi leukopenia di Indonesia.
Mortalitas
Leukopenia merupakan prediktor mortalitas terhadap penyakit etiologinya. Dalam sebuah studi terhadap 5.909 data pasien rawat intensif dengan sepsis, ditemukan peningkatan risiko mortalitas pada pasien sepsis yang mengalami leukopenia sebesar 1,6 kali bila dibandingkan dengan leukositosis. Leukopenia juga telah ditemukan meningkatkan mortalitas pada pasien COVID-19.[14,15]