Edukasi dan Promosi Kesehatan Diseksi Aorta
Edukasi dan promosi kesehatan tentang diseksi aorta perlu mencakup upaya untuk mengendalikan faktor-faktor yang meningkatkan risiko diseksi aorta, seperti hipertensi dan kebiasaan merokok. Dokter perlu menganjurkan pasien untuk menghindari faktor risiko diseksi aorta yang memang bisa dimodifikasi.
Edukasi Pasien
Pasien dengan hipertensi, kelainan katup jantung, riwayat penyakit jantung, dan riwayat operasi jantung disarankan untuk kontrol berkala dan menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, pasien yang memiliki keluarga inti dengan riwayat diseksi aorta disarankan untuk menjalani skrining untuk mendeteksi kelainan jantung dan pembuluh darah.[1]
Diseksi aorta perlu dipikirkan pada pasien yang datang dengan defisit neurologis serta nyeri dada. Rontgen toraks dapat dilakukan sebagai pemeriksaan awal. Gambaran rontgen toraks berupa pelebaran mediastinum dapat menjadi tanda diseksi aorta. Pemeriksaan penunjang lanjutan seperti CT scan dengan kontras perlu dilakukan untuk memastikan diagnosis.[8]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasien dengan riwayat diseksi aorta dihimbau untuk tidak melakukan olahraga berat dan tidak mengangkat benda berat karena dapat menyebabkan stres mekanik pada dinding aorta. Rokok juga sebaiknya dihindari untuk mencegah diseksi aorta berulang ataupun timbulnya komplikasi.[1]
Apabila pasien yang pernah terdiagnosis diseksi aorta saat ini berada dalam keadaan stabil, pasien diharapkan untuk tetap kontrol ke dokter secara berkala untuk evaluasi kondisi jantung dan pembuluh darah. Hal ini dikarenakan komplikasi pada diseksi aorta sering timbul mendadak tanpa didahului gejala.[1]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur