Etiologi Diseksi Aorta
Etiologi diseksi aorta diperkirakan bersifat multifaktorial, yang menyebabkan robekan pada tunika intima di dinding aorta. Robekan ini membuat darah masuk ke dalam suatu false lumen di antara tunika intima dan tunika media. Contoh faktor yang menyebabkan diseksi aorta adalah riwayat hipertensi, kelainan genetik, kebiasaan merokok, riwayat penyakit jantung, dan riwayat trauma.[1]
Kelainan Genetik
Kelainan genetik yang terkait dengan kejadian diseksi aorta adalah sindrom Marfan, kelainan katup aorta, aneurisma familial, dan sindrom Ehlers-Danlos.[1,2]
Jenis Kelamin dan Usia
Pria dilaporkan lebih sering terkena diseksi aorta daripada wanita. Wanita yang terkena diseksi aorta umumnya memiliki riwayat penyakit jantung. Sementara itu, pada pria, diseksi aorta dapat terjadi meskipun tidak ada riwayat penyakit jantung.[1,2,4]
Berdasarkan usia, diseksi aorta lebih banyak terjadi pada usia >60 tahun, dengan puncak pada usia 65 tahun. Pasien dengan diseksi aorta tipe A didapati pada usia yang lebih muda daripada pasien dengan diseksi aorta tipe B.[1,2,4]
Kebiasaan Merokok
Berdasarkan studi, orang yang memiliki kebiasaan merokok memiliki kecenderungan mengalami diseksi aorta 2 kali lebih sering daripada populasi yang tidak merokok.[4]
Faktor Risiko
Selain jenis kelamin pria, kebiasaan merokok, dan abnormalitas genetik seperti sindrom Marfan, ada beberapa kondisi lain yang juga turut menjadi faktor risiko diseksi aorta. Contohnya adalah riwayat penyakit jantung atau operasi jantung, seperti kelainan katup jantung dan sumbatan arteri koroner.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur