Prognosis Edema Paru Akut
Prognosis edema paru akut dan komplikasinya bergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Komplikasi
Komplikasi edema paru akut dapat melibatkan berbagai organ, seperti jantung, hepar, otak, ginjal, dan paru karena proses hipoksia yang terjadi. Gagal napas merupakan komplikasi terberat yang dapat dengan segera menyebabkan kematian. Untuk mengantisipasinya, dapat dipertimbangkan penggunaan ventilator mekanik.
Apabila hipoksia terjadi di otak, maka akan terjadi penurunan kesadaran dan gejala sistem saraf pusat lainnya. Hipoksia yang terus menerus akan meningkatkan risiko multiorgan failure.[1,3,6]
Prognosis
Prognosis untuk edema paru akut tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Meski demikian, mortalitas secara umum adalah tinggi terlepas dari penyebabnya. Mortalitas untuk edema paru akut kardiogenik adalah sekitar 15-20%, sedangkan untuk acute respiratory distress syndrome (ARDS) yang merupakan penyebab paling sering dari edema paru akut nonkardiogenik adalah sekitar 40%.
Pada kasus nonkardiogenik, mortalitas umumnya disebabkan oleh tingkat keparahan penyakit. Pada fase dini, pasien bisa mengalami kegagalan organ multipel yang berujung pada kematian. Pada tahap lanjut, dapat terjadi komplikasi berupa pneumonia nosokomial dan sepsis. Meski pada pasien yang selamat umumnya tidak ada keterbatasan fungsi paru, gejala sisa seperti gangguan kognitif dan psikologi dapat terjadi.[35,37,38,39]
Tinjauan literatur yang dilakukan Assaad dkk pada 2018 mendapati bahwa sebanyak 15% pasien edema paru akut akan memerlukan ventilasi mekanik. Sementara itu, pada suatu penelitian retrospektif, didapati bahwa usia lanjut, diabetes mellitus, infark miokard, penyakit arteri perifer, penyakit ginjal kronik, hipotensi, atrial fibrilasi, anemia, hipoalbuminemia, dan riwayat edema paru akut berulang merupakan faktor yang dapat memperburuk prognosis pasien.[3,6,7,10]
Penulisan pertama oleh: dr.Gold SP Tampubolon