Diagnosis Efusi Pleura
Diagnosis efusi pleura dicurigai pada pasien dengan keluhan sesak napas, nyeri dada, dan batuk serta riwayat komorbid seperti pneumonia, gagal jantung kongestif, keganasan dan lainnya. Pada diagnosis, perlu dilakukan penentuan jenis cairan efusi pleura, serta penentuan penyebab efusi pleura.
Anamnesis
Poin-poin anamnesis yang perlu digali pada kecurigaan efusi pleura dapat dibedakan antara anamnesis gejala efusi pleura dan anamnesis gejala etiologi penyebab efusi pleura.
Gejala Efusi Pleura
Gejala efusi pleura yang perlu ditanyakan adalah eksplorasi dari gejala sistem pernapasan berupa sesak, nyeri dada dan batuk.
Gejala Penyebab Efusi Pleura
Anamnesis juga dilakukan untuk mengarahkan kepada penyebab efusi pleura.
- Adanya keluhan/ riwayat pneumonia atau infeksi paru lainnya
- Gejala penyakit jantung, ginjal, liver mengarah kepada efusi pleura transudat
- Demam mengarah kepada etiologi infeksi
- Usia tua, penurunan berat badan, riwayat merokok mengarah kepada etiologi keganasan
- Riwayat kaki bengkak unilateral mengarah kepada etiologi emboli paru
- Riwayat trauma mengarah kepada etiologi hemothorax/ chylothorax
- Riwayat pekerjaan & sosial yang meningkatkan risiko ruptur esofagus: paparan asbestos, konsumsi alkohol berlebih
- Riwayat obat-obatan/ operasi sebelumnya: methotrexate, phenytoin, nitrofurantoin, isoniazid, dasatinib, amiodarone
- Riwayat penyakit inflamatori/ sistemik sebelumnya, misalnya lupus, arthritis rheumatoid[1-3]
Pemeriksaan Fisik
Beberapa poin pemeriksaan fisik pada kasus efusi pleura yang perlu diperhatikan adalah:
- Inspeksi: adanya tanda-tanda hipervolemia, trakea terdorong
- Palpasi: penurunan fremitus vokal, trakea terdorong ke sisi kontralateral hemitoraks yang terdapat efusi
- Perkusi: pekak pada hemitoraks yang terdapat efusi, shifting dullness bila terdapat asites. Jika terdapat asites, perlu dicurigai adanya infeksi sistemik
- Auskultasi: penurunan/hilangnya suara napas di area hemitoraks yang terdapat efusi[1-3]
Efusi Pleura Eksudat dan Transudat
Untuk mengidentifikasi penyebab efusi pleura, Dokter perlu untuk membedakan efusi pleura eksudat dan efusi pleura transudat. Efusi pleura eksudat umumnya dapat dibedakan dari transudat bila memiliki kriteria Light’s, yakni:
- Rasio kadar protein/serum protein cairan pleura lebih dari 0,5
- Rasio kadar lactate dehydrogenase (LDH)/ serum LDH cairan pleura lebih dari 0,6
- Kadar LDH cairan pleura lebih tinggi dari ⅔ batas tertinggi nilai normal serum LDH[4]
Cairan pleura dianggap eksudat bila salah satu kriteria di atas terpenuhi.
Diagnosis Banding
Pada hasil rontgen toraks, gambaran efusi pleura dapat menyerupai kondisi berikut:
- Konsolidasi atau kolaps paru
- Lesi pleura, misalnya pada keganasan paru
- Hemidiafragma yang meninggi, misalnya pada hepatomegali atau paralisis nervus frenikus
Pemeriksaan Penunjang
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien efusi pleura adalah sebagai berikut.
Rontgen Toraks
Efusi pleura dengan volume lebih dari 200 mL baru dapat terlihat di Rontgen toraks posteroanterior. Gunakan Rontgen lateral untuk efusi pleura dengan volume lebih sedikit.
Efusi pleura akan menunjukkan gambaran opasitas dengan pengumpulan sudut kostofrenikus, disertai air-fluid level atau meniscus sign (garis batas antara air-udara yang melengkung seperti kurva).
Ultrasonografi Toraks
USG dapat mendeteksi efusi pleura dalam volume kecil. Pada efusi pleura, akan terdapat gambaran anechoic space antara pleura viseral dan parietal.
USG toraks juga memiliki keunggulan sebagai berikut:
- Membedakan cairan efusi dan massa padat: pada kasus opasitas hemitoraks di rontgen toraks
- Membedakan transudat dan eksudat: transudat anechoic, sementara eksudat septated atau complex/ homogeneous echogenic pattern
- Menetapkan lokasi torakosentesis
Computed Tomography (CT) Scan Toraks
Pada CT scan toraks, efusi pleura akan menunjukkan gambaran enhancement dari penebalan pleura viseral dan parietal yang saling terpisahkan oleh cairan efusi. Pada gambaran CT Scan dengan kontras dapat terlihat split pleura sign.
CT scan toraks juga bermanfaat untuk:
- Menentukan lokasi drainase dan lokasi chest tube bila terjadi kegagalan drainase
- Membedakan dari abses paru
- Menilai ukuran dan jenis massa
- Menentukan etiologi efusi pleura: kanker paru, pleuritis tuberkulosis, emboli paru
Torakosentesis dan Analisis Cairan Pleura
Torakosentesis harus dilakukan pada pasien dengan efusi pleura lebih dari >1cm pada rontgen lateral dekubitus, USG, atau CT scan. Aspirasi tidak dianjurkan untuk efusi pleura bilateral dengan kecurigaan cairan transudat, kecuali bila ada ciri atipikal / tidak respons terapi.
Hasil aspirasi kemudian akan dilakukan analisis cairan pleura. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan biokimia untuk menentukan jenis cairan efusi pleura, pemeriksaan sitologi untuk melihat adanya sel-sel darah atau proinflamasi, dan mikrobiologi untuk mendeteksi penyebab infeksi. Penentuan jenis cairan efusi pleura dapat dilakukan dengan menggunakan modified Light’s criteria yanng telah dijelaskan sebelumnya.
Percutaneous Pleural Biopsy
Pemeriksaan ini paling bermakna dalam mendiagnosis adanya keganasan pada pleura. Hanya lakukan pemeriksaan ini pada pasien dengan efusi pleura eksudat yang pemeriksaan sitologinya tergolong nondiagnostik atau terdapat tanda-tanda keganasan.[1]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri