Pendahuluan Gagal Jantung Akut
Gagal jantung akut adalah perkembangan cepat atau perubahan gejala dan tanda gagal jantung yang membutuhkan perhatian medis segera. Gagal jantung akut dapat berupa sebuah sindrom yang terjadi dalam onset baru de novo, maupun secara bertahap atau dekompensata
Gagal jantung akut menyebabkan gejala yang terkait dengan kongesti sistemik, seperti dispnea dan edema. Patofisiologi gagal jantung akut melibatkan proses disfungsi ventrikel, retensi cairan, dan redistribusi cairan. Terdapat berbagai kondisi yang dapat menyebabkan gagal jantung akut, yakni kelainan miokardium seperti infark miokard, aritmia jantung, serta kardiomiopati akibat obat atau infeksi.[1-3]
Pasien gagal jantung akut dapat menunjukkan gejala seperti dispnea, ortopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik, kelelahan, dan bengkak pada tungkai bawah. Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan peningkatan tekanan jugular dan kongesti paru.
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk mengidentifikasi adanya gagal jantung dan kemungkinan penyebab yang mendasari. Pemeriksaan penunjang dapat berupa elektrokardiografi, pemeriksaan laboratorium penanda jantung, dan pencitraan radiologi.
Tujuan dari pengobatan inisial gagal jantung akut adalah untuk memastikan perfusi yang optimal dan memperbaiki kondisi hemodinamik pasien. Terapi juga harus berfokus pada menangani kondisi yang menyebabkan gagal jantung, serta perencanaan terapi jangka panjang untuk mencegah serangan akut dan perburukan.[1-4]
Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra