Patofisiologi Kardiomiopati
Berdasarkan patofisiologinya, kardiomiopati dibedakan menjadi kardiomiopati dilatasi, kardiomiopati hipertrofi, kardiomiopati aritmogenik, kardiomiopati restriktif dan Takotsubo syndrome. Semua jenis kardiomiopati yang dibiarkan tanpa penatalaksanaan adekuat, pada akhirnya akan berujung menjadi gagal jantung.
Kardiomiopati Dilatasi
Patofisiologi kardiomiopati dilatasi awalnya diyakini terkait dengan adanya riwayat infeksi virus pada jantung sebelumnya, atau paparan cardiac toxin, seperti alkohol, kokain, amfetamin, atau obat kemoterapi, misalnya fluorouracil, yang menyebabkan kerusakan sel-sel miokard. Kerusakan sel-sel miokard ini lama-kelamaan memicu reaksi imun aberan terhadap sel miokard host itu sendiri. Reaksi autoimun ini menyebabkan terjadinya disfungsi ventrikel dan dilatasi ventrikel di kemudian hari.[2,10]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)