Pendahuluan Koarktasio Aorta
Koarktasio aorta adalah penyempitan aorta yang menyebabkan obstruksi aliran darah pada arcus aorta. Kondisi ini merupakan suatu kelainan kongenital yang menyumbang 5-8% dari seluruh kelainan jantung bawaan. Sebagian besar koarktasio aorta berada pada daerah juxtaductal (lokasi yang berlawanan dari muara ostium ductus arteriosus). Penyebab koarktasio aorta masih belum jelas. Meskipun demikian, beberapa studi genetik menyarankan penyebab multifaktorial pada kondisi koarktasio aorta kongenital.[1-3]
Presentasi klinis bergantung pada tingkat keparahan. Untuk kasus ringan gejala sering kali ditemukan pada masa dewasa. Ekokardiografi transtorakal merupakan pemeriksaan standar untuk menegakkan diagnosis koarktasio aorta. Pemeriksaan CT scan dan MRI juga dapat berperan dalam peningkatan diagnosis koarktasio aorta.[4,5]
Penatalaksanaan awal koarktasio aorta pada bayi simptomatis dapat dilakukan dengan pemberian prostaglandin E1 untuk mempertahankan atau membuka kembali ductus arteriosus. Selain itu, upaya resusitasi harus dilakukan pada kondisi syok kardiogenik termasuk dengan pemberian obat inotropik (dobutamin dan dopamin), dukungan ventilator, dan resusitasi cairan.[3]
Tindakan pembedahan urgensi dan intervensi transkateter mungkin diperlukan jika ductus arteriosus telah ditutup. Pada anak-anak dengan gejala maka pemberian diuretik diperlukan terutama bila terdapat gejala gagal jantung. Sementara pada pasien dewasa penatalaksanaan awal dapat berupa pemberian diuretik pada gejala gagal jantung dan pengobatan hipertensi. Bila pasien koarktasio aorta disertai dengan hipertensi maka tindakan pembedahan atau penatalaksanaan dengan intervensi transkateter harus segera direncanakan.[5,6]