Penatalaksanaan Hiperurisemia
Penatalaksanaan hiperurisemia yang asimptomatik jarang diperlukan. Obat penurun kadar asam urat pada populasi ini diindikasikan pada pasien yang menjalani terapi sitolitik untuk mencegah sindrom lisis tumor. Pada hiperurisemia simptomatik, obat penurun kadar asam urat dapat diberikan.[1,3,7,8,10,12]
Perubahan Gaya Hidup
Perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan meliputi:
- Pasien yang overweight harus melakukan modifikasi pola makan dan aktivitas fisik agar memiliki berat badan ideal
- Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, bir, bayam, dan kerang
- Pasien harus menjaga hidrasi dengan minum air > 2 liter per hari[1,3,7]
Penatalaksanaan Farmakologi
Pada pasien dengan gout arthritis akut atau kolik renal akibat batu ginjal, dapat diberikan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk meredakan nyeri. OAINS digunakan untuk mengurangi nyeri dan sebagai antiinflamasi. Indomethacin dapat digunakan karena cepat diabsorpsi, dimetabolisme dalam hati dengan demetilasi, deasetilasi, dan konjugasi glukoronida. Hentikan pengobatan 3-4 hari setelah resolusi gejala.[7]
Urate Lowering Therapy
Penghambat xanthin oksidase digunakan pada hiperurisemia untuk mencegah serangan gout dan nefropati. Agen yang sering digunakan adalah allopurinol dan febuxostat. Allopurinol bekerja dengan cara mensintesis hipoxanthin asam urat tanpa mengganggu biosintesis purin. Febuxostat bekerja dengan cara mencegah produksi asam urat dan mengurangi serum asam urat dalam darah.
Secara umum, allopurinol lebih disarankan sebagai terapi lini pertama. Dosis inisial berkisar antara 50-200 mg/hari, dengan dosis maksimal 900 mg. Penyesuaian dosis perlu dilakukan pada pasien dengan klirens kreatinin 20-140 ml/menit atau laju filtrasi glomerulus 130 ml/menit/1,73m2.[7,10]
Pilihan terapi lain adalah lesinurad dan probenecid. Lesinurad adalah inhibitor reabsorpsi asam urat selektif yang bekerja menghambat URAT1 yang bertanggung jawab terhadap reabsorpsi asam urat ginjal. Sementara itu, probenecid adalah agen urikosurik yang secara kompetitif menghambat reabsorpsi asam urat dalam tubulus ginjal proksimal, meningkatkan ekskresi asam urat, dan menurunkan kadar asam urat serum.[7]
Pendekatan Tata Laksana Serangan Gout Akut
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dapat digunakan sebagai pereda nyeri. Sementara itu, kolkisin diberikan untuk menurunkan kadar asam urat dan deposit asam urat. Dosis kolkisin berkisar antara 1-2,4 mg/hari. Apabila pasien memiliki kontraindikasi atau intoleransi terhadap OAINS atau kolkisin, dapat diberikan steroid, baik secara oral atau injeksi intraartikular.[10]