Etiologi Meningitis
Etiologi meningitis yang paling sering merupakan virus seperti enterovirus, virus Mumps, dan human herpes virus. Meningitis juga dapat disebabkan oleh bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, Mycobacterium tuberculosis serta H.influenzae.
Selain bakteri dan virus, meningitis juga dapat disebabkan oleh infeksi fungi maupun parasit. Meningitis juga dapat muncul akibat penyebab non infeksi seperti gangguan autoimun, kanker, atau reaksi obat.
Usia, faktor lingkungan, komorbiditas, status imun dan riwayat vaksinasi pasien merupakan faktor risiko yang mempengaruhi insiden meningitis.[2,3]
Etiologi
Meningitis dapat disebabkan oleh proses infeksi maupun non infeksi seperti gangguan autoimun, kanker, atau reaksi obat. Namun, seringkali meningitis terjadi akibat infeksi oleh virus, bakteri, jamur serta parasit.
Bakteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah S.pneumoniae. Selain itu, contoh bakteri yang dapat menyebabkan meningitis meliputi P.aeruginosa, N.meningitidis, Mycobacterium tuberculosis dan H.influenzae.
Virus yang paling sering menyebabkan meningitis viral adalah enterovirus. Selain itu, virus yang dapat menyebabkan meningitis misalnya virus herpes, paramyxovirus, virus Zika, West Nile virus, chikungunya dan virus mumps. HIV juga dapat menyebabkan aseptik meningitis.
Fungi yang dapat menyebabkan meningitis adalah Cryptococcus neoformans, Coccidioides immitis, dan Blastomyces dermatitidis. Meskipun sangat jarang, parasit juga dapat menyebabkan meningitis. Contoh parasit penyebab meningitis adalah Acanthamoeba spp, Strongyloides stercoralis, dan Taenia solium.[3,8]
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko meningitis, yaitu usia, faktor lingkungan, komorbiditas, status imun pasien, serta riwayat vaksin.
Usia
Bayi memiliki risiko yang paling tinggi mengalami meningitis karena sistem imun yang masih imatur.
Faktor Lingkungan
Penyakit infeksius lebih cepat menyebar pada lingkungan yang padat penduduk dan yang tidak terjaga kebersihannya. Lingkungan yang rentan adalah lingkungan kampus, asrama, dan lingkungan padat penduduk yang kumuh. Selain itu, riwayat bepergian atau tinggal di daerah yang endemik bakteri tertentu seperti Mycobacterium tuberculosis dapat meningkatkan risiko meningitis.
Kondisi Medis Tertentu
Adanya pengguna kortikosteroid jangka panjang, prosedur operasi tertentu seperti splenektomi, serta pasien kemoterapi memiliki risiko tinggi mengalami meningitis. Pasien dengan riwayat endokarditis bakterial, penyalahgunaan alkohol, pasien dengan ventriculoperitoneal shunt, serta anemia sel sabit juga diketahui berisiko mengalami meningitis.
Status Imun Pasien
Pasien imunokompromais seperti pasien penerima transplantasi, pasien diabetes mellitus, penderita HIV, penderita fibrosis kista, dan kanker memiliki risiko meningitis yang lebih tinggi karena status imun yang melemah.[1,3,4]
Riwayat Vaksinasi
Riwayat vaksinasi berpengaruh signifikan terhadap kekebalan tubuh seseorang dalam memerangi infeksi bakteri maupun virus. Pasien dengan tanpa riwayat vaksin atau riwayat vaksinasi tidak lengkap memiliki risiko lebih tinggi mengalami meningitis.[1,3,4]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri