Patofisiologi Sindrom Tourette
Patofisiologi sindrom Tourette atau Tourette’s syndrome (TS) belum diketahui secara jelas. Penelitian menyebutkan bahwa TS merupakan kelainan perkembangan neurologis bawaan. Diduga TS berkaitan dengan neurotransmitter dan jaras corticostriatothalamicortical (CSTC) pada lobus frontal dan ganglia basalis, dengan hiperaktivitas nukleus kaudatus dan disinhibisi CSTC.[2,3]
Terdapat tiga jaras CSTC yang terlibat pada TS, yaitu jaras korteks prefrontal putamen yang mempengaruhi perilaku habitualis, jaras prefrontal ventromedial nukleus kaudatus yang mempengaruhi aktivitas bertujuan, dan sistem limbik yang mempengaruhi emosi. Gangguan pada ketiga jaras ini berhubungan langsung dengan neurotransmitter, seperti dopamine, glutamate, serotonin, dan asetilkolin.[3]
Teori Gangguan Dopamin
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)