Diagnosis Transient Ischemic Attack (TIA)
Diagnosis transient ischemic attack (TIA) ditegakkan secara klinis dengan menilai defisit neurologis yang terjadi disertai dengan perbaikan dalam 24 jam pasca awitan. Namun pemeriksaan tambahan dengan metode pencitraan tetap dibutuhkan untuk menentukan ada tidaknya lesi iskemik yang terjadi di otak pasien untuk membedakan dengan stroke.[1,10]
Keluhan pasien TIA mirip seperti stroke, yakni gangguan sensorik atau motorik yang muncul secara akut. Biasanya pasien TIA yang datang ke ruang gawat darurat, sudah tidak bergejala lagi, sehingga riwayat penyakit harus ditanyakan secara detil, mencakup awitan, durasi, gejala neurologis, gejala penyerta, dan faktor risiko.[3]
Anamnesis
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)