Diagnosis Distosia Bahu
Diagnosis distosia bahu terutama adalah keluhan terhentinya proses persalinan setelah kepala bayi lahir, baik setelah ibu mengejan dengan baik ataupun dengan bantuan traksi yang cukup kuat.[2,9]
Anamnesis
Diagnosis distosia bahu berdasarkan prosedur kebidanan ditegakkan bila waktu untuk melahirkan kepala ke tubuh bayi > 60 detik setelah ibu mengejan dengan baik atau dengan bantuan traksi yang cukup kuat pada kala II persalinan.[2,12]
Anamnesis Antenatal
Selama antenatal care, sebaiknya telah direncana apakah persalinan nanti akan pervaginal dengan/tanpa analgesik epidural. Anamnesis untuk mencari faktor risiko distosia bahu di antaranya:
- Riwayat melahirkan bayi besar (makrosomia) pada persalinan sebelumnya
- Riwayat penyakit diabetes melitus, termasuk diabetes gestasional sebelumnya
- Riwayat sectio caesarea sebelumnya[13]
Pemeriksaan Fisik
Tanda klinis yang khas dari distosia bahu adalah turtle sign, di mana kepala bayi secara tiba-tiba masuk kembali ke dalam perineum ibu setelah keluar dari vagina, yang disertai pipi bayi menonjol (seperti kepala kura-kura yang kembali ke dalam cangkangnya). Hal ini terjadi karena bahu depan bayi terperangkap oleh tulang pubis ibu.[2]
Pemeriksaan Fisik Antenatal
Distosia bahu umumnya dialami oleh ibu hamil dengan obesitas dan/atau hiperglikemia. Oleh karena itu, beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan selama antenatal adalah:
- Indeks massa tubuh (IMT)
- Kadar gula darah ibu selama hamil
- Pelvimetri untuk mengetahui bentuk, ukuran, dan jenis panggul[13]
Diagnosis Banding
Distosia bahu dapat didiagnosis banding dengan kondisi makrosomia, malformasi,
Makrosomia
Makrosomia adalah kondisi bayi lahir dengan berat ≥4.000 gram. Makrosomia merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan distosia bahu. Namun, bayi makrosomia juga dapat mengalami perpanjangan waktu persalinan seperti pada distosia bahu. Perpanjangan waktu persalinan pada makrosomia tidak memerlukan berbagai manuver seperti pada distosia bahu.[14]
Malformasi
Persalinan macet (distosia) sering disimpulkan sebagai distosia bahu. Sebenarnya, ada banyak faktor lain yang dapat menyebabkan persalinan macet, seperti makrosefali atau spina bifida.[15]
Tumor Jalan Lahir
Tumor jalan lahir menyebabkan persalinan macet karena dapat mempersempit jalan lahir bayi pada proses persalinan. Tumor yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah kanker endometrium, kanker serviks, keganasan pada vagina (squamous cell carcinoma), serta tumor ovarium maupun pada jaringan yang berdekatan (tumor adnexa).[16]