Edukasi dan Promosi Kesehatan Distosia Bahu
Edukasi dan promosi kesehatan perlu diberikan terutama kepada ibu hamil yang memiliki resiko persalinan dengan distosia bahu. Berbagai macam edukasi yang dapat diberikan adalah tentang penjelasan terperinci terkait distosia bahu dan komplikasi yang dapat timbul.[8,21]
Selain itu, patut juga ditekankan agar ibu hamil rutin melakukan pemeriksaan antenatal, baik ke bidan maupun ke dokter kandungan, sehingga dapat lebih terencana dalam proses persalinan dan dapat diketahui risiko distosia bahu lebih awal.[18,21]
Edukasi Pasien
Distosia bahu merupakan salah satu penyulit dalam proses persalinan yang membutuhkan tata laksana yang cepat dan tepat. Dalam proses menolong persalinan dengan distosia bahu, dibutuhkan beberapa manuver yang harus dilakukan meskipun nanti akan menimbulkan komplikasi pada ibu maupun janin.
Oleh karena itu, ibu hamil dan keluarga perlu diberi edukasi dan informasi tentang distosia bahu. Edukasi yang dapat diberikan kepada ibu hamil dan keluarga diantaranya:
- Kondisi penyulit yang menyebabkan distosia bahu pada proses persalinan
- Tindakan yang akan dilakukan apabila terjadi distosia bahu
- Berbagai komplikasi yang mungkin terjadi akibat tindakan selama proses persalinan
- Prognosis dari persalinan dengan distosia bahu apabila mendapatkan penanganan yang tepat[8,21]
Upaya Pengendalian dan Pencegahan Penyakit
Antenatal care merupakan salah satu cara untuk mencegah penyulit persalinan, termasuk distosia dan distosia bahu. Pengetahuan tentang distosia bahu perlu diberikan kepada ibu hamil, baik yang memiliki faktor risiko maupun tidak.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah distosia bahu adalah:
- Mengontrol kadar gula darah
- Mempertahankan kenaikan berat badan yang ideal selama hamil
- Melakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan terkait induksi persalinan dan penggunaan analgesik epidural jika diperlukan
- Segera ke fasilitas kesehatan yang tersedia jika kehamilan sudah lewat bulan tanpa adanya tanda persalinan[4]