Diagnosis Hiperplasia Endometrium
Diagnosis hiperplasia endometrium diawali dengan investigasi keluhan perdarahan uterus abnormal. Pemeriksaan penunjang, seperti ultrasound transvaginal, histeroskopi saat dilatasi dan kuretase, dan biopsi endometrium, dapat membantu menegakkan diagnosis pasti hiperplasia endometrium.[2,3]
Anamnesis
Keluhan pada kasus hiperplasia endometrium yang paling sering ditemukan adalah perdarahan uterus abnormal, yang dapat dalam bentuk menorrhagia, metrorrhagia, atau perdarahan pasca menopause. Anamnesis mendetail di antaranya:
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)