Diagnosis Intra Uterine Fetal Death (IUFD)
Diagnosis intrauterine fetal death (IUFD) perlu dicurigai pada janin yang saat pemeriksaan tidak menunjukkan adanya detak jantung, denyut tali pusat, atau gerakan otot sadar. Pada anamnesis, ibu bisa mengeluhkan tidak merasakan gerakan janin. Kemudian pada pemeriksaan baik dengan Doppler, fetoskopi, ataupun USG, tidak ditemukan denyut jantung janin.[5-7]
Anamnesis
Ibu hamil dengan IUFD umumnya datang karena tidak merasakan adanya gerakan janin pada usia kehamilan di atas 20 minggu atau berat badan janin ≥ 500 gram. Dokter juga perlu mencoba mengidentifikasi penyulit kehamilan yang bisa menjadi faktor penyebab IUFD.
Keluhan Ibu
Ibu dengan IUFD umumnya datang dengan keluhan utama hilangnya gerakan janin. Selain itu, dapat pula ditemukan nyeri perut atau perdarahan per vaginam. Selain itu, ibu juga bisa mengeluhkan kehilangan berat badan, perubahan bentuk payudara, ataupun hilangnya nafsu makan.[5-7]
Penilaian Faktor Risiko
Selain menanyakan mengenai keluhan ibu, dokter juga harus menggali faktor risiko yang berhubungan dengan IUFD, yaitu:
- Usia ibu
- Riwayat obstetri: status obstetri, usia kehamilan, kehamilan tunggal atau multipel, riwayat abortus, riwayat bayi lahir mati, riwayat operasi sectio caesareasebelumnya
- Penyakit maternal: riwayat hipertensi dalam kehamilan, preeklampsiaatau eklamsia, diabetes gestasional, anemia, kurang energi kronis
- Penyakit penyerta: riwayat penyakit autoimun, infeksi
- Riwayat trauma
- Riwayat sosial: minum alkohol, merokok.[5-7]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan tanda-tanda vital ibu seperti keadaan umum, tekanan darah, frekuensi nadi dan frekuensi napas harus tetap dilakukan.[5-7]
Pemeriksaan Uterus
Tanda klinis yang dapat ditemukan pada IUFD yaitu tinggi fundus uteri yang tidak bertambah besar bahkan semakin mengecil. Selain itu, dapat juga ditemukan bentuk uterus yang tidak tegas sebagaimana kehamilan yang normal.[5-7]
Denyut Jantung Janin
Evaluasi denyut jantung janin sebaiknya bisa dilakukan berdasarkan auskultasi menggunakan stetoskop Pinard atau Doppler. Meski begitu, pemeriksaan auskultasi menggunakan Doppler dapat menyebabkan hasil positif palsu karena mendeteksi aliran darah pelvis maternal yang disalahartikan sebagai denyut jantung janin. Stetoskop Pinard juga kurang bisa diandalkan karena tingginya hasil negatif palsu.[5-7]
Diagnosis Banding
Diagnosis banding IUFD cukup mudah ditegakkan, yakni dengan tidak adanya bukti kehidupan janin pada pemeriksaan objektif, seperti USG. Diagnosis banding yang mungkin perlu dipikirkan adalah kondisi gawat janin (fetal distress).
Fetal Distress
Serupa dengan IUFD, pada kasus gawat janin akan terjadi perubahan detak jantung, penurunan gerakan, atau tanda hipoksia in utero. Meski begitu, janin yang mengalami fetal distress belum mengalami kematian dan detak jantung masih bisa terdeteksi dengan pemeriksaan USG.[12]
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang utama yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis IUFD adalah USG real-time.
USG
Pada pemeriksaan USG, tidak didapatkan adanya detak jantung janin, tulang kepala berhimpit (spalding sign), dan tulang belakang janin yang semakin melengkung. Tanda maserasi dan gas di antara organ fetus juga bisa tampak pada USG.[3,6]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani