Epidemiologi Kanker Ovarium
Data epidemiologi menunjukkan bahwa kanker ovarium merupakan jenis kanker terbanyak ke-8 yang terjadi pada wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker ovarium merupakan kanker ke-3 terbanyak pada wanita.[7,9]
Global
Kanker ovarium merupakan jenis kanker terbanyak ke-8 yang terjadi pada wanita di seluruh dunia. Menurut data yang didapatkan dari Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan), terdapat sebanyak 313.959 kasus baru dan 207.252 kematian akibat kanker ovarium pada tahun 2020. Negara dengan insiden kanker ovarium terbanyak yakni Brunei, Samoa, Latvia, Polandia, dan Serbia.[7]
Di Amerika Serikat, insidensi dari kanker ovarium pada tahun 2015-2019 yakni 10,6 kasus per 100.000 wanita per tahun. Rerata usia saat terdiagnosis yakni 63 tahun, namun sebagian besar kasus terjadi pada wanita usia 55-64 tahun. Kasus kanker ovarium tipe epitelial, dapat terjadi pada anak-anak berusia 15 tahun.[8]
Indonesia
Berdasarkan data dari Global Cancer Incidence, Mortality and Prevalence (Globocan) tahun 2020, kanker ovarium merupakan kanker ke-3 tersering pada wanita Indonesia, dengan angka kejadian mencapai 14.896 kasus dan angka kematian yang mencapai 9.581 kasus.[9]
Mortalitas
Meskipun telah meningkat dalam 30 tahun terakhir, angka mortalitas kanker ovarium tetap tinggi. Kesintasan 5 tahun dilaporkan sebesar 53,9% pada tahun 2019. Pasien kanker ovarium stadium I memiliki angka kesintasan 5 tahun sebesar 80-90%, stadium II 40-60%, stadium III 10-15%, dan stadium IV kurang dari 5 %.[4]
Penulisan pertama oleh: dr. Yelvi Levani
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta