Patofisiologi Teratoma Ovarium
Patofisiologi teratoma ovarium melibatkan berbagai jenis sel parenkim yang mewakili lebih dari satu lapisan germinal. Muncul dari sel totipotensial, tumor ini biasanya berbentuk garis tengah atau paraksial. Sel berdiferensiasi di sepanjang germ lines, yang pada dasarnya merekapitulasi jaringan mana pun di tubuh, termasuk rambut, gigi, lemak, kulit, otot, dan jaringan endokrin.[2,4]
Teori partenogenetik yang saat ini diterima secara luas menjelaskan bahwa tumor berasal dari sel germinal primordial. Teori ini didukung oleh distribusi tumor secara anatomis di sepanjang garis migrasi sel germinal primordial dari yolk sac ke gonad primitif.[2,4]
Jenis Teratoma Ovarium
Teratoma ovarium diklasifikasikan menjadi imatur, matur, dan monodermal. Teratoma matur kistik banyak mengandung jaringan matur dari ektodermal, mesodermal, dan endodermal. Elemen yang paling sering ditemukan adalah derivat ektodermal seperti kulit, folikel rambut, serta kelenjar keringat atau minyak.
Tumor ini biasanya multikistik dengan bau tidak sedap, lengket, berkeratin, dan terdapat debris sebaseus. Terkadang dapat ditemukan gigi, kartilago atau tulang. Jika tumor hanya mengandung derivat ektodermal, maka disebut true dermoid cyst.
Teratoma imatur terdiri dari jaringan yang berasal dari tiga lapisan germinal dan mengandung struktur sel imatur atau embrional. Sesuai namanya, teratoma imatur mengandung elemen neural imatur yang kuantitasnya akan menentukan derajat teratoma. Elemen neuroblastoma, jaringan glial, jaringan kortikal, dan serebral imatur dapat terlihat pada tumor.[2]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini