Patofisiologi Vulvitis
Patofisiologi vulvitis tergantung dari penyebab yang mendasari, contohnya, reaksi alergi, infeksi, atau luka. Vulva merupakan pertahanan pertama untuk melindungi daerah genitalia dari infeksi. Area vulva dibatasi di bagian anterior oleh mons pubis, di bagian posterior oleh perineum, di bagian lateral oleh lipatan inguinal, dan di bagian medial oleh cincin hymen.[6]
Daerah vulva memiliki banyak kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan juga folikel rambut di beberapa area. Hal tersebut membuat vulva memiliki kondisi yang lebih lembab dan koloni bakteri lebih tinggi dibandingkan area kulit lainnya.
Daerah vulva juga lebih rentan mengalami gesekan dan oklusi. Interaksi antara perubahan hormon, paparan kontaminan, dan infeksi dapat mengubah keseimbangan bakteri normal vulva dan meningkatkan risiko peradangan di area tersebut.[1,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)