Epidemiologi Kanker Paru
Data epidemiologi menunjukkan bahwa kanker paru yang sering ditemukan berdasarkan tipe histologis adalah non small cell lung cancer (NSCLC). Secara umum, kanker paru paling banyak ditemukan pada kelompok usia 40 tahun ke atas, dengan angka kejadian lebih tinggi pada pria dibandingkan wanita.[2,19]
Global
Berdasarkan data epidemiologi dari GLOBOCAN, terdapat 2.206.771 kasus kanker paru secara global pada tahun 2020. Hal ini setara dengan 11,4% dari keseluruhan jenis kanker secara global pada tahun 2020. Kejadian kanker paru terbanyak pada individu usia 40 tahun ke atas. Perbandingan kejadian pada pria dan wanita adalah 3:1.[2,18-20]
Dalam sebuah studi deskriptif-analitik tahun 2018, dilakukan ekstraksi data dari Cancer World Bank. Studi ini melaporkan bahwa terdapat 209.386 kasus baru kanker paru di dunia atau setara 12,22 per 100.000 orang. Insidensi tertinggi dilaporkan di Hungaria, yaitu 56,7 per 100.000 orang.[2,21]
Indonesia
Data dari GLOBOCAN menunjukkan insiden kanker paru tahun 2020 di Indonesia adalah sebanyak 34.783 kasus baru atau setara 8,8% dari keseluruhan kasus kanker. Kasus terbanyak ditemukan pada pria. Data tersebut menunjukkan bahwa karsinoma paru termasuk dalam 3 besar jenis karsinoma terbanyak di Indonesia, setelah kanker payudara dan kanker serviks.[22,23]
Sebuah studi yang dilakukan di rumah sakit pusat kanker di Indonesia melaporkan puncak usia prevalensi kanker paru pada pada laki-laki terjadi di kelompok usia 65 tahun dan pada perempuan terjadi di kelompok usia 50 tahun. Jumlah kasus kanker paru juga dilaporkan mulai meningkat di kelompok usia 45 tahun baik pada laki-laki maupun perempuan. Pada penelitian tersebut sebagian besar subjek (57,1%) tidak diketahui secara pasti stadium kanker paru saat pertama kali kunjungan dan sebanyak 26,2 % subjek datang dengan stadium 4.[23,24]
Mortalitas
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak akibat kanker pada tahun 2020 dengan total 1,80 juta kematian. Cancer World Bank menetapkan kanker paru sebagai kanker dengan angka mortalitas tertinggi di dunia.[2,18,21]
Sementara itu, GLOBOCAN melaporkan angka mortalitas akibat kanker paru di Indonesia sebanyak 30.843 kasus kematian atau sebanyak 13,2%. Data ini menetapkan kanker paru dalam urutan pertama penyebab kematian akibat kanker di Indonesia. Mortalitas kanker paru ditentukan pada jenis kanker paru dan komplikasi yang terjadi. Faktor-faktor yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas adalah stadium dan luas penyebaran sel kanker, penyakit penyerta, dan kondisi infeksi.[22,23]
Penulisan pertama oleh: dr. Ricky Dosan