Epidemiologi Karsinoma Kulit Nonmelanoma
Berdasarkan data epidemiologi, pasien karsinoma kulit nonmelanoma atau KKNM memiliki rerata usia 71 tahun. Lebih dari 80% KKNM merupakan karsinoma sel basal atau KSB, dan sekitar 20% merupakan karsinoma sel skuamosa atau KSS. Tipe KKNM yang lain seperti karsinoma sel Merkel dan tumor-tumor adneksa lain hanya mencakup 1% dari seluruh kasus KKNM.[10]
Global
Secara global, penelitian di berbagai negara menunjukkan bahwa KKNM lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia dan ada peningkatan insiden tiap tahun. Insiden KKNM tertinggi ditemukan di Australia, yakni sebesar 2.448 per 100.000 populasi. Insiden terendah ditemukan di beberapa negara Afrika, yakni <1 per 100.000 populasi. Insiden di Amerika Serikat pada tahun 2010 adalah sekitar 693 per 100.000 populasi.[10]
Di Singapura, insiden karsinoma sel basal adalah sebesar 3,2% pada laki-laki dan 2,8% pada wanita.[11]
Indonesia
Data epidemiologi nasional untuk karsinoma kulit nonmelanoma di Indonesia belum tersedia. Namun, karsinoma kulit nonmelanoma diduga merupakan kanker kulit yang paling banyak ditemukan. Penelitian di beberapa rumah sakit melaporkan bahwa jenis kanker kulit terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel basal.[12,13]
Mortalitas
Kasus karsinoma sel basal yang belum menyebar ke bagian tubuh lain memiliki 5-year survival rate hingga 100%. Umumnya, karsinoma sel basal membesar secara lambat dan jarang mengalami metastasis. Namun, kasus yang tidak ditangani dan sudah mengalami metastasis dapat menyebabkan morbiditas serius dan mortalitas.[3]
Kasus karsinoma sel skuamosa stadium awal yang belum menyebar juga memiliki 5-year survival rate yang baik, yaitu >90%. Namun, 5-year survival rate turun menjadi 25–45% pada kasus stadium lanjut yang sudah bermetastasis ke kelenjar limfa.[5]
Data tentang mortalitas karsinoma kulit nonmelanoma yang lain belum diketahui secara pasti karena jenis-jenis lain tersebut lebih jarang terjadi. Karsinoma sel basal dan sel skuamosa adalah jenis yang paling sering terjadi.[10]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur