Etiologi Karsinoma Kulit Nonmelanoma
Etiologi karsinoma kulit nonmelanoma belum diketahui secara pasti. Namun, etiologinya diperkirakan merupakan kombinasi faktor mutasi genetik, faktor lingkungan, dan faktor fenotip pasien. Sinar ultraviolet merupakan faktor yang diduga berkontribusi paling besar pada perkembangan karsinoma kulit nonmelanoma atau KKNM.
Faktor Mutasi Genetik
Faktor mutasi genetik menyebabkan karsinoma sel basal (KSB) dan karsinoma sel skuamosa (KSS). Pada KSB, terjadi mutasi gen patched yang menimbulkan gangguan pada protein smoothened. Mutasi gen TP53 (tumor protein 53), cytochrome P450, dan glutathione S-transferase juga berkaitan dengan KSB. KSS diduga berkaitan dengan mutasi gen TP53 serta mutasi pada WNT (wingless/integrated), Ras, p16INK4, nuclear factor-ƙB dan c-Myc.[1]
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang menjadi etiologi karsinoma kulit nonmelanoma adalah sinar ultraviolet. Insiden karsinoma kulit meningkat di daerah yang memiliki paparan sinar matahari lebih terik. Karsinoma sel basal berhubungan dengan paparan sinar matahari intermiten dan paparan saat usia anak-anak. Sementara itu, karsinoma sel skuamosa lebih berhubungan dengan paparan sinar ultraviolet kronis.[1]
Sinar ultraviolet diduga menginduksi mutasi DNA melalui ikatan kovalen pyrimidine dan pembentukan reactive oxygen species. Penggunaan alat untuk tanning dan fototerapi kulit juga berkaitan dengan meningkatnya risiko KKNM.[1]
Faktor Fenotip
Faktor fenotip yang berhubungan dengan kenaikan risiko karsinoma kulit nonmelanoma adalah tipe kulit Fitzpatrick I, bermata biru, memiliki rambut pirang atau merah, dan pasien dengan nevi melanositik yang banyak.[1]
Faktor Risiko
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, faktor risiko lain untuk karsinoma kulit nonmelanoma adalah kondisi imunosupresi. Pasien imunosupresi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami KKNM dengan tipe agresif dan memiliki risiko metastasis lebih tinggi. Paparan arsenik dari air minum atau makanan laut yang terkontaminasi dalam jangka panjang juga berkaitan dengan peningkatan risiko KKNM.[8,9]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur