Patofisiologi Leiomyosarcoma
Patofisiologi leiomyosarcoma berasal dari sel otot polos atau prekursor sel punca mesenkimal yang berdiferensiasi. Sel-sel prekursor ini ada pada sebagian besar organ tubuh manusia seperti kandung kemih, pembuluh darah, lambung, usus, hepar, pankreas, kulit, dan uterus.[1,11]
Leiomyosarcoma kutaneus berasal dari otot piloerektor pada kulit, sedangkan leiomyosarcoma gastrointestinal berasal dari otot polos atau pembuluh darah traktus gastrointestinal, leiomyosarcoma uterus berasal dari otot polos pada miometrium, dan leiomyosarcoma rongga retroperitoneal berasal dari lapisan otot pada tunika media pembuluh darah retroperitoneal. Hal ini menunjukkan bahwa leiomyosarcoma dapat memiliki situs utama di mana saja asalkan terdapat pembuluh darah.[2]
Pada individu dengan kanker (kanker payudara, kanker kolorektal, kanker esofagus, dan lain-lain) termasuk leiomyosarcoma, keganasan dapat berkembang akibat perubahan abnormal pada struktur dan orientasi sel-sel onkogen atau tumor suppressor gene.
Sel onkogen mengatur pertumbuhan sel, sedangkan tumor suppressor gene mengatur pembelahan sel dan memastikan sel mengalami apoptosis pada waktu yang tepat. Namun, penyebab spesifik dari perubahan gen ini belum diketahui secara pasti.
Sebagian besar sarkoma memiliki kelainan pada retinoblastoma signalling pathway, p53, dan specific growth factor signalling pathways seperti insulin like growth factor 1 (IGF-1). Pada beberapa jenis sarkoma spesifik, perubahan genetik menyebabkan teraktivasinya reseptor tyrosine kinase growth factor. Kelainan IGF-1 signalling pathway diduga memberikan pengaruh kepada mitosis sel tumor dan efek antiapoptosis.[3,12]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri