Klasifikasi Tumor Otak
Klasifikasi dan patologi tumor otak berdasarkan WHO telah diperbaharui pada tahun 2021, yaitu edisi ke-5 klasifikasi tumor sistem saraf pusat. Dalam edisi tersebut, klasifikasi tumor otak dibentuk berdasarkan histopatologis dan perubahan genetik melalui diagnostik molekuler.[17,18]
Beberapa prosedur diagnostik diperlukan untuk menegakkan diagnosis tumor otak, ternasyj CT scan kepala dan MRI otak, serta pemeriksaan histopatologi melalui biopsi.[4,5]
Glioblastoma
Glioblastoma merupakan tumor otak yang paling sering dijumpai, yang memiliki tampilan sebagai massa yang berbatas tegas atau neoplasma yang infiltratif secara difus. Gambaran histopatologi glioblastoma menunjukkan massa yang hiperseluler, pleiomorfisme, sel nukleus, dan gambaran nekrosis.[9,13]
Astrositoma
Astrositoma merupakan tumor otak primer yang terbanyak kedua setelah glioblastoma. Tampilan makroskopis dari astrositoma berupa neoplasma difus berwarna kelabu-putih yang menginfiltrasi luas ke dalam otak. Gambaran histopatologis astrositoma berupa kumpulan sel-sel kecil yang mengalami defek dan uniform disertai serabut-serabut neuroglia.[14,17,19]
Meningioma
Meningioma merupakan tumor otak yang tumbuh dan berkembang dengan progres lambat, serta memiliki vaskularisasi yang tinggi. Predileksi meningioma sering ditemukan di regio parasagital, sfenoid, konveksitas, dan fossa posterior. Gambaran histopatologi meningioma diklasifikasikan menjadi beberapa tipe, seperti mesenkimal, angioblastik, meningotelimatosa, dan fibroblastik.[17-19]
Tabel 1. Klasifikasi Tumor Otak Berdasarkan Klasifikasi Tumor Sistem Saraf Pusat WHO 2021
Gliomas, Tumor glioneuronal, Tumor neuronal | |
Tipe diffuse gliomas pada dewasa | ● Astrositoma, mutasi isocitrate dehydrogenase (IDH) ● Oligodendroglioma, mutasi IDH dan 1p/19q-codeleted ● Glioblastoma, IDH-wildtype |
Tipe diffuse gliomas dengan derajat rendah pada pediatrik | ● Astrositoma diffuse, MYB- atau MYBL1-altered G ● Glioma angiosentris ● Polymorphous low-grade neuroepithelial tumor ● Glioma diffuse derajat rendah, MAPK pathway-altered |
Tipe diffuse gliomas dengan derajat tinggi pada pediatrik | ● Diffuse midline glioma, H3 K27-altered ● Diffuse hemispheric glioma, H3 G34-mutant ● Diffuse pediatric-type high-grade glioma, H3-wildtype and IDH-wildtype ● Infant-type hemispheric glioma |
Astrositik glioma circumscribed | ● Astrositoma pilositik ● Astrositoma derajat tinggi dengan piloid features ● Xanthoastrositoma Pleomorfik ● Astrositoma subependymal giant cell ● Chordoid glioma ● Astroblastoma, MN1-altered |
Glioneuronal dan neuronal tumors | ● Ganglioglioma ● Tumor papillary glioneuronal ● Gangliositoma ● Neurositoma sentral ● Neurositoma extraventrikular ● Liponeurositoma serebral |
Tumor ependymal | ● Supratentorial ependymoma ● Supratentorial ependymoma, ZFTA fusion-positive ● Supratentorial ependymoma, YAP1 fusion-positive ● Posterior fossa ependymoma ● Posterior fossa ependymoma, group PFA ● Posterior fossa ependymoma, group PFB ● Subependymoma |
Tumor Pleksus Koroid | |
● Pleksus koroid papiloma ● Pleksus koroid papiloma atipikal ● Pleksus koroid karsinoma | |
Tumor Embrional | |
Medulloblastoma | ● Medulloblastomas, molecularly defined ● Medulloblastoma, WNT-activated ● Medulloblastoma, SHH-activated and TP53-wildtype ● Medulloblastoma, SHH-activated and TP53-mutant ● Medulloblastoma, non-WNT/non-SHH ● Medulloblastomas, histologically defined |
Tumor embrional sistem saraf pusat | |
● Teratoid atipikal ● Cribriform neuroepithelial tumor ● Neuroblastoma pada sistem saraf pusat, teraktivasi oleh FOXR2 | |
Tumor pineal | |
● Pineositoma ● Pineoblastoma ● Tumor papilar pada regio pineal | |
Meningiomas | |
● Meningioma | |
Tumor kranial | |
● Schwannoma ● Neurofibroma ● Perineurioma ● Paraganglioma | |
Tumor pada regio sellar | |
● Adamantinomatous craniopharyngioma ● Papillary craniopharyngioma ● Pituicytoma, granular cell tumor of the sellar region, and spindle cell oncocytoma ● Pituitary adenoma/PitNET ● Pituitary blastoma | |
Metastasis ke sistem saraf pusat | |
● Metastasis ke otak dan parenkim spinal cord ● Metastasis ke meningen |
Sumber: dr. Eva Naomi, 2022