Pendahuluan Fraktur Klavikula
Fraktur klavikula adalah hilangnya kontinuitas tulang klavikula yang merupakan salah satu tulang pada sendi bahu. Mekanisme cedera pada kasus fraktur klavikula yang paling sering ditemukan adalah jatuh dengan tangan terentang, jatuh bertumpu pada bahu, atau trauma langsung pada klavikula.[1-3]
Diagnosis fraktur klavikula dapat ditegakkan berdasarkan keluhan bengkak dan nyeri di area klavikula serta penurunan kemampuan gerak pada lengan di sisi cedera. Selain itu, foto rontgen bahu atau rontgen toraks dapat mengonfirmasi diagnosis.[1-3]
Penanganan fraktur klavikula dapat dilakukan dengan pendekatan operatif dan non-operatif. Pada kebanyakan kasus, terapi non-operatif, seperti pemasangan sling pada bagu dan analgesik, sudah cukup. Namun, bila fraktur bersifat terbuka atau tidak membaik dengan penanganan konservatif, maka pembedahan perlu dipertimbangkan.[3,4]
Komplikasi fraktur klavikula dapat dibedakan menjadi komplikasi dini dan komplikasi akibat penanganan yang terlambat. Komplikasi dini bisa berupa cedera arteri subklavia atau karotis, neuropraxia dari cabang posterior pleksus brakialis, pneumothorax, atau hemothorax. Komplikasi akibat penanganan yang terlambat dapat berupa cedera vena subklavia, neuropati ulnaris, non-union, malunion, dan arthritis pascatrauma.[5,6]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur