Epidemiologi Fraktur Klavikula
Menurut data epidemiologi, fraktur klavikula meliputi 2,6% dari seluruh kasus fraktur. Sebagian besar kasus fraktur klavikula terjadi pada laki-laki, yaitu sebesar 68% kasus. Sisi yang paling sering mengalami fraktur klavikula adalah sisi kiri. Mekanisme cedera yang paling sering terjadi adalah akibat kecelakaan lalu lintas.[11]
Global
Studi oleh Kihlstrom, et al. melaporkan bahwa sekitar 68% kasus fraktur klavikula terjadi pada pria dan sekitar 32% terjadi pada wanita. Rata-rata usia pasien yang mengalami fraktur klavikula adalah 48 tahun. Mekanisme cedera yang paling sering ditemukan adalah jatuh saat mengendarai sepeda atau motor. Sisi yang paling sering mengalami fraktur ini adalah sisi kiri (52%).[12]
Indonesia
Menurut buletin ortopedi di Indonesia, fraktur klavikula memberikan kontribusi sebesar 2,6–4% dari seluruh kasus fraktur pada orang dewasa. Angka kejadian non-union adalah sebesar 15–20%, kehilangan kekuatan pada bahu adalah sebesar 18–33%, dan munculnya sekuele setelah 6 bulan adalah sebesar 42%.[13]
Mortalitas
Mayoritas kasus fraktur klavikula bersifat ringan dan tidak berbahaya. Beberapa kasus bahkan tidak memerlukan tindakan operatif. Namun, mortalitas mungkin terjadi apabila ada cedera intratoraks. Suatu laporan kasus menyatakan bahwa kematian dapat terjadi akibat cedera (transeksi) arteri subklavia setelah fraktur klavikula. Kematian juga dapat terjadi akibat cedera pleura dan hemothorax. Meskipun jarang terjadi, hal ini tetap perlu diwaspadai oleh dokter.[4]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur