Epidemiologi Transient Tachypnea of the Newborn
Transient tachypnea of the newborn (TTN) secara epidemiologi merupakan penyebab tersering gangguan distres pernapasan yang terjadi pada bayi baru lahir dengan prevalensi 33–50%. Akan tetapi, belum terdapat data epidemiologi TTN di Indonesia.
Global
Di Amerika Serikat, insidensi TTN berkisar antara 4–10 kasus per 1.000 kelahiran hidup. Angka insidensi ini bervariasi berdasarkan usia gestasi, yaitu sekitar 10% untuk bayi yang lahir pada usia gestasi 33–34 minggu, 5% pada usia gestasi 35–36 minggu, dan kurang dari 1% pada bayi aterm.[1-3]
Indonesia
Hingga saat ini tidak ada data mengenai jumlah kasus TTN di Indonesia.
Mortalitas
Tidak ada data pasti yang melaporkan mortalitas terkait TTN. Pada umumnya, TTN memiliki prognosis yang baik karena dapat mengalami resolusi dalam tiga hari. Pada beberapa kasus, TTN dapat berkembang menjadi TTN maligna, yang menyebabkan persistent pulmonary hypertension of the newborn (PPHN), dengan tingkat mortalitas sebesar 4–33%. Risiko morbiditas TTN juga meningkat bila terdapat hipoksemia, gagal napas, dan pulmonary air leak syndrome.[2,11,13]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini