Pendahuluan Amebiasis
Amebiasis, dikenal juga sebagai amubiasis, amoebiasis, atau disentri ameba, merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit protozoa Entamoeba histolytica. Amebiasis dapat bermanifestasi di intestinal dengan gejala diare cair atau berdarah, nyeri perut, dan demam, atau menyerang organ ekstraintestinal seperti hepar.[1-3]
Gejala amebiasis di hepar adalah nyeri pada kuadran kanan atas abdomen, demam, dan/atau menggigil. Gejala-gejala tersebut diperkuat dengan adanya riwayat tinggal atau berpergian ke daerah endemis. Walaupun infeksi ini dapat terjadi di seluruh dunia, tetapi endemis di negara-negara tropis yang memiliki sanitasi kurang baik.[1-3]
Penularan amebiasis melalui jalur fekal-oral, baik transmisi langsung dari orang ke orang maupun melalui konsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi oleh feses. Diagnosis pasti dengan mendeteksi protozoa atau kista E. histolytica pada pemeriksaan mikroskopik feses atau jaringan biopsi kolon. Selain itu, pemeriksaan antigen, kultur, maupun deteksi DNA melalui polymerase chain reaction (PCR) juga dapat digunakan pada kasus tertentu.[1-3]
Terapi amebiasis dibagi menjadi dua, yaitu amebicide intraluminal dan amebicide jaringan. Pasien asimtomatik dapat diberikan amebicide intraluminal saja, seperti paromomisin, diloksanid furoat, atau iodoquinol. Pasien dengan gejala diberikan amebicide jaringan seperti metronidazole atau tinidazole, yang diikuti dengan pemberian amebicide intraluminal.[1-3]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini