Edukasi dan Promosi Kesehatan Influenza
Edukasi dan promosi kesehatan influenza dilakukan mengenai pentingnya vaksinasi influenza tahunan, tindakan kebersihan pribadi seperti mencuci tangan secara teratur, dan praktik-praktik pencegahan lain untuk mengurangi risiko penularan. Kelompok risiko tinggi harus diedukasi tentang pencegahan dengan vaksin influenza serta gejala yang menunjukkan kapan harus mencari pertolongan medis.[2]
Edukasi Pasien
Pasien perlu diberikan edukasi mengenai gejala influenza, yang mencakup demam, batuk, pilek, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan kelelahan. Penting untuk mengajarkan tanda-tanda komplikasi serius yang memerlukan perhatian medis segera, seperti kesulitan bernapas atau nyeri dada.
Edukasi tentang kebersihan tangan yang baik dan menjaga jarak sosial dapat membantu mengurangi penularan virus. Pentingnya vaksinasi influenza tahunan juga perlu ditekankan, terutama pada kelompok berisiko tinggi. Pasien juga perlu diinformasikan mengenai manajemen gejala, termasuk istirahat yang cukup, hidrasi yang adekuat, dan penggunaan obat pereda gejala yang aman.[1-3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Menjaga kebersihan diri merupakan tonggak utama dalam pencegahan penyakit pada umumnya, termasuk influenza. Kebiasaan mencuci tangan dan menghindari menyentuh hidung dan mulut perlu digalakkan. [2]
Vaksinasi Influenza
Vaksinasi merupakan cara lain untuk mencegah terjadinya influenza dan terutama ditujukan untuk mereka yang berisiko tinggi menderita penyakit ini. Pemberian vaksin juga diberikan dengan tujuan untuk menghindari penyakit derajat berat, mengalami komplikasi penyakit influenza, atau bahkan kematian.[18]
Vaksin influenza diindikasikan untuk diberikan pada semua orang mulai dari usia ≥ 6 bulan. Beberapa kelompok yang disarankan untuk mendapatkan vaksinasi rutin tahunan oleh WHO dan CDC antara lain anak usia 6 bulan hingga 5 tahun, lansia, penderita penyakit kronis, pasien imunokompromais seperti HIV atau penurunan imunitas yang disebabkan oleh penggunaan kemoterapi dan steroid.[1,3,18]
Obat Antivirus Influenza
Pada kondisi terjadinya wabah, obat antiviral dapat digunakan untuk pencegahan penyakit influenza ataupun pencegahan terjadinya komplikasi. Satu-satunya obat antiviral untuk influenza yang digunakan di Indonesia adalah oseltamivir. Namun, obat ini tersedia dalam jumlah terbatas. Risiko penggunaan oseltamivir perlu dipertimbangkan dibandingkan potensi manfaatnya sebagai profilaksis dengan risk reduction 55%.[3,14,22]
Pencegahan Transmisi
Beberapa saran yang dapat diberikan pada pasien untuk menghindari menularkan ke orang lain adalah dengan beristirahat, menghindari kontak dengan orang lain, menutup dengan tisu jika batuk atau bersin, serta menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan dengan air dan sabun. Beberapa saran yang dapat dilakukan agar tidak terkena influenza pada saat mengawasi penderita influenza adalah dengan menghindari kontak langsung antara penderita dengan wajah. Cuci tangan setelah kontak dengan penderita dengan air dan sabun.[1]
Penulisan pertama: dr. Sunita