Epidemiologi Influenza
Data epidemiologi influenza mengindikasikan bahwa wabah influenza terjadi secara musiman, dengan puncak aktivitas infeksi biasanya terjadi pada musim dingin di belahan bumi utara dan musim panas di belahan bumi selatan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyebaran virus yang lebih efisien dalam lingkungan yang lebih dingin dan kering.
Influenza tipe A dapat mengalami perubahan genetik yang signifikan, yang menyebabkan kemampuannya untuk menginfeksi manusia dengan cara baru. Sebaliknya, tipe influenza B cenderung tetap stabil secara genetik dan memiliki dampak epidemiologis yang lebih terbatas.
Selama musim influenza, jumlah kasus biasanya meningkat tajam, dengan puncak aktivitas terjadi dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan. Kelompok-kelompok berisiko tinggi, seperti anak kecil dan lansia, cenderung lebih rentan terhadap infeksi serius dan komplikasi. Selain itu, mutasi virus influenza memerlukan pembaruan vaksin tahunan untuk tetap efektif dan melibatkan pemantauan terus-menerus terhadap jenis-jenis virus yang beredar.[1-6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)