Pendahuluan Kolera
Kolera merupakan infeksi saluran pencernaan yang ditandai dengan diare sekretorik profus akut. Penyakit ini disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri Vibrio cholerae dengan rute penularan fekal-oral. Studi menduga ada 1,3 juta hingga 4 juta kasus kolera setiap tahun yang mengakibatkan 21.000 hingga 143.000 kematian.[1,2]
Kolera dapat bersifat asimtomatik atau bersifat ringan. Namun, kolera dengan diare profus akut yang berat (mencapai 1 liter per jam) dapat menimbulkan dehidrasi berat dan gangguan elektrolit. Kondisi ini dapat terjadi dengan atau tanpa demam, nyeri perut, dan muntah. Manifestasi klinis kolera dapat muncul antara 12 jam hingga 5 hari setelah konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.[1-3]
Diagnosis kolera umumnya cukup ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Diagnosis definitif berupa identifikasi Vibrio cholerae tidak esensial karena prioritas dalam kondisi tersebut adalah penggantian cairan dan elektrolit serta pemberian antimikroba bila diindikasikan. Namun, bila diperlukan, pemeriksaan mikroskopik feses, kultur feses, dan pemeriksaan hematologi dapat dilakukan.[1-3]