Patofisiologi TB MDR
Patofisiologi tuberkulosis multidrug-resistant atau TB MDR melibatkan mutasi genetik Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan efikasi agen tertentu menjadi berkurang.[2-4]
Infeksi Mycobacterium tuberculosis
Infeksi M. tuberculosis secara umum terjadi akibat paparan aerosol yang mengandung bakteri pada paru atau membran mukosa. Pada penderita tuberkulosis, satu kali batuk dapat menghasilkan 3.000 droplet terinfeksi dengan diameter 1-5 μm, di mana hanya diperlukan 10 bakteri M. tuberculosis untuk memulai infeksi tuberkulosis.
Di dalam paru, bakteri kemudian berkembang selama 2-12 minggu untuk mencapai jumlah 1.000-10.000 yang dapat merangsang reaksi imun.[2-4]
Tidak semua infeksi M. tuberculosis akan menjadi infeksi aktif tuberkulosis. Infeksi dapat dihambat atau ditekan oleh sistem imun penjamu dan menyebabkan bentuk tuberkulosis inaktif atau tuberkulosis laten.
Infeksi bakteri ini menyebabkan aktivasi sel Langerhans, limfosit, dan leukosit polymorphonuclear, di mana virulensinya ditentukan oleh status imun individu, genetik, dan paparan. M. tuberculosis sulit untuk mengalami fagositosis oleh makrofag karena kandungan mycolic acid yang tinggi pada dinding selnya. 85% dari perkembangan tuberkulosis terjadi di paru.[2,3]
Resistensi Obat
Mekanisme utama resistensi obat pada M. tuberculosis adalah mutasi gen penyandi target obat atau enzim. Perubahan pada DNA bakteri ini disebabkan oleh single-nucleotide polymorphism, insersi, hingga delesi gen. Mutasi dapat terjadi berurutan pada gen berikutnya sehingga resistensi terhadap lebih dari satu obat dapat terjadi. Lokasi mutasi gen penyebab resistensi obat antituberkulosis (OAT) dapat dilihat pada Tabel 1.[2-6]
Tabel 1. Lokasi Mutasi Gen Penyebab Resistensi OAT
Resistensi terhadap OAT | Farmakodinamik | Gen lokasi mutasi |
Isoniazid | Inhibisi sintesis mycolic acid pada dinding sel | katG (paling sering S315T) |
inhA | ||
dfrA | ||
kasA | ||
Rifampicin | Inhibisi sintesis RNA | rpoB |
Ethambutol | Inhibisi biosintesis arabinogalactan dinding sel | embB |
ubiA | ||
Pyrazinamide | Inhibisi trans-translasi, sintesis pantothenate dan coenzyme A | pncA |
rpsA | ||
panD | ||
Streptomycin | Inhibisi sintesis protein | rpsL |
rrs | ||
gidB | ||
Fluorokuinolon | Inhibisi sintesis DNA | gyrA |
gyrB | ||
Capreomycin Amikacin Kanamycin | Inhibisi sintesis protein | rrs |
eis | ||
tlyA | ||
Bedaquiline | Inhibisi mycobacterial ATP synthase | rv0678 |
atpE | ||
pepQ | ||
Linezolid | Inhibisi sintesis protein | rplC |
rrl |
Sumber: dr. Michael Sintong Halomoan, Alomedika, 2023.[5]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan
Direvisi oleh: dr. Bedry Qhinta