Edukasi dan Promosi Kesehatan Fobia Spesifik
Edukasi dan promosi kesehatan awal pada fobia spesifik dilakukan untuk meyakinkan pasien bahwa fobia adalah salah satu gangguan kecemasan yang paling umum. Sampaikan bahwa tidak semua fobia membutuhkan perawatan, tetapi jika fobia spesifik telah memengaruhi fungsi secara bermakna, maka pasien sebaiknya menjalani terapi. Yakinkan pasien bahwa terapi adekuat dapat mengatasi gejala fobia spesifik, dan seringkali bersifat permanen.[4,5]
Edukasi
Edukasi terutama ditujukan untuk membantu pasien dan keluarga mengenali objek dan situasi yang memicu fobia, serta rentang paparan dan keparahan gejala yang timbul. Pasien dan keluarga juga dibantu mengenali adanya perilaku menghindar yang spesifik yang bersifat maladaptif. Kemampuan untuk mengenali dan menghadapi stimulus fobik akan membantu pasien dan keluarganya untuk menghadapi terapi berbasis paparan.
Meskipun fobia tertentu mungkin tampak konyol bagi keluarga, sampaikan bahwa kecemasan yang timbul terasa signifikan bagi pasien dan dapat menyebabkan masalah bermakna pada berbagai aspek kehidupannya. Pasien cenderung menghindari tempat dan hal-hal yang ditakuti, sehingga dapat menyebabkan isolasi sosial. Sampaikan pula bahwa fobia spesifik dapat disertai masalah lain, misalnya gangguan mood dan penyalahgunaan alkohol, serta meningkatkan risiko bunuh diri.[4-7]
Edukasi Orang Tua
Untuk mencegah timbulnya fobia spesifik pada anak, orang tua perlu diedukasi cara mengatasi ketakutan pada anak. Sampaikan bahwa ketakutan adalah hal yang normal, dan semua anak mengalami hal tersebut meskipun mereka dibesarkan dalam lingkungan yang sempurna dan penuh cinta kasih.
Untuk mencegah berkembangnya ketakutan menjadi fobia, sampaikan pada orang tua untuk tidak menggunakan objek yang ditakuti anak sebagai ancaman. Jangan pula membuat rasa takut tersebut sebagai hal memalukan, misalnya dengan mengatakan bahwa hanya anak bodoh yang takut dengan laba-laba.
Hindari melindungi anak terlalu berlebihan terhadap objek yang ditakuti. Namun, orang tua juga sebaiknya tidak mengacuhkan rasa takut yang dialami anak.
Berikan pengertian secara perlahan. Perkenalkan bahwa objek tersebut tidak akan menimbulkan hal yang ditakuti anak secara pelan-pelan. Lihat kesiapan anak, dan paparkan terhadap objek yang ditakuti secara bertahap.[19]
Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan pada pasien dengan fobia spesifik ditujukan untuk mendorong pasien melakukan terapi dan bukannya menghindari stimulus fobik. Perilaku menghindar akan menyebabkan pasien kehilangan kesempatan untuk belajar ketrampilan, berinteraksi sosial, dan akhirnya memperburuk kualitas hidupnya.[5,6,12]