Penatalaksanaan Fobia Spesifik
Ada berbagai pilihan penatalaksanaan yang tersedia untuk fobia spesifik, dimana sebagian besar berfokus pada intervensi psikososial. Fobia spesifik dapat berupa arachnophobia (fobia laba-laba), acrophobia (fobia ketinggian), aerophobia (fobia terbang), dan ophidiophobia (fobia ular).
Terapi paparan dan cognitive behavioural therapy (CBT) adalah perawatan yang paling banyak dipilih. Terapi berfokus pada mengubah respons terhadap objek atau situasi yang ditakuti.[4,10]
Terapi Berbasis Paparan (Exposure Based Therapy)
Terapi ini adalah jenis terapi pilihan pertama untuk fobia spesifik. Pada terapi ini, pasien dipaparkan secara bertahap dengan objek atau situasi yang memicu fobia.
Pada awal terapi, pasien diminta mengurutkan objek atau situasi fobik dari yang paling ringan menimbulkan gejala sampai yang paling berat. Misalnya pada fobia anjing, maka pasien mungkin akan menyebutkan melihat siaran TV yang terdapat anjing sebagai yang paling ringan, sampai satu ruangan dengan anjing sebagai yang paling berat.
Kemudian, pasien dipaparkan secara bertahap terhadap objek atau situasi fobik. Pemaparan dimulai dari yang paling ringan secara berulang hingga paparan tidak lagi menimbulkan respon kecemasan atau ketakutan pada pasien.[4,7,10]
Untuk tehnik terapi ini, paparan bisa berupa paparan langsung atau dengan imajinasi pasien (pasien diminta membayangkan). Teknologi virtual reality juga sudah mulai digunakan untuk terapi ini. Teknik ini bisa dikombinasikan dengan teknik relaksasi pada waktu paparan untuk membantu pasien menghadapi kecemasan atau ketakutan.[4,11]
Cognitive Behavioural Therapy
Cognitive behavioural therapy (CBT) bisa diberikan sebagai terapi tunggal atau dalam kombinasi dengan terapi berbasis paparan. Pada fobia spesifik, terdapat pikiran-pikiran tidak rasional mengenai objek atau situasi sehingga menimbulkan respon ketakutan atau kecemasan berlebihan. Pada CBT, pasien diajarkan untuk mengenali pikiran-pikiran yang menyebabkan serangan kecemasan atau ketakutan dan menggantinya dengan pikiran yang lebih realistis.[4]
Terapi Relaksasi
Terapi relaksasi terutama digunakan ketika pasien mengalami serangan kecemasan atau ketakutan ketika menghadapi pemicu fobia. Terapi ini lebih sering digunakan dalam kombinasi dengan terapi berbasis paparan. Terapi relaksasi seperti deep breathing dan olahraga bisa membantu pasien untuk menghadapi reaksi psikis dan fisik akibat fobianya.[4]
Terapi Farmakologis
Farmakoterapi dilaporkan tidak efektif pada pasien dengan fobia bila digunakan sebagai monoterapi. Obat-obatan umumnya efektif pada penggunaan jangka pendek, namun seringkali terjadi relaps pada penggunaan jangka panjang. Penggunaan obat-obatan sebaiknya dikombinasikan dengan terapi perilaku.[4,7]
Obat-obat yang bisa digunakan adalah obat antiansietas, misalnya paroxetine, sertraline, venlafaxine, phenelzine, dan moclobemide.[4,10] Selain itu, sikloserin 50-500 mg dan hydrocortisone 10 mg per oral telah dilaporkan mampu memberi hasil yang baik dalam terapi fobia spesifik jika dikombinasikan dengan CBT.[20]