Edukasi dan Promosi Kesehatan Emfisema
Edukasi dan promosi kesehatan pada emfisema adalah untuk berhenti merokok dan menghindari paparan polutan seperti asap dan debu. Minta pasien untuk mengendalikan berat badan dan menjalankan rencana terapi dengan sesuai agar meningkatkan luaran klinis.
Edukasi Pasien
Edukasi merupakan hal penting dalam pengelolaan jangka panjang pada emfisema maupun penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Edukasi tentang emfisema diberikan sejak ditentukan diagnosis dan berlanjut secara berulang pada setiap kunjungan, baik bagi pasien sendiri maupun bagi keluarganya. Edukasi dapat diberikan di poliklinik, ruang rawat, bahkan di unit gawat darurat ataupun di ICU dan di rumah.[25]
Pengetahuan Dasar Tentang Emfisema
Pasien perlu diberi pengertian perbedaan emfisema yang dialaminya dengan asma. Adanya perburukan fungsi paru seiring berjalannya waktu perlu disadari oleh pasien agar dapat menyesuaikan keterbatasan aktivitas yang rutin dilakukannya.[25]
Obat-Obatan yang Digunakan dalam Manajemen Penyakit
Pasien perlu mengetahui jenis obat yang perlu dikonsumsinya beserta fungsinya, cara penggunaan yang benar, waktu penggunaan yang tepat, serta dosis dan efek sampingnya. Penggunaan oksigen juga harus diberi penjelasan, mencakup kapan oksigen harus digunakan, berapa dosisnya, serta efek samping kelebihan dosis oksigen.[25]
Cara Pencegahan Perburukan Penyakit
Berhenti merokok merupakan satu-satunya intervensi yang paling efektif dalam mengurangi risiko berkembangnya PPOK dan memperlambat progresivitas penyakit. Selain itu, pasien perlu diajarkan cara mengenali secara dini tanda eksaserbasi akut yang dapat menyebabkan perburukan penyakit, seperti:
- Batuk atau sesak yang bertambah
- Sputum yang bertambah volumenya
- Sputum yang berubah warnanya[25]
Menghindari Pencetus
Pencetus utama emfisema atau PPOK eksaserbasi akut adalah inhalasi gas iritan dan infeksi akut.[25,34]
Penyesuaian Aktivitas
Penyesuaian aktivitas dan pola hidup merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup pasien emfisema. Pasien harus diberi pengertian bahwa meskipun latihan rehabilitasi masih tetap perlu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien menjalani aktivitas sehari-hari tanpa merasakan sesak napas, aktivitas yang dilakukan pasien harus disesuaikan dengan kemampuannya.[25]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Promosi kesehatan menjadi penting dilakukan mengingat belum ada terapi definitif yang dapat menghilangkan kondisi inflamasi kronik pada emfisema. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah menghindari asap rokok dan gas polutan berbahaya baik pada lingkungan sosial maupun lingkungan pekerjaan.
Vaksinasi
Pasien emfisema dianjurkan untuk melakukan vaksinasi penumokokus setiap 5 tahun dan vaksin influenza setiap tahun. Vaksinasi pneumokokus dan influenza terbukti dapat menurunkan kejadian pneumonia komunitas pada pasien PPOK yang berusia <65 tahun dengan FEV1 <40%.[1,25]
Penulisan pertama oleh: dr. Novita