Diagnosis Infark Paru
Diagnosis infark paru berdasarkan keluhan pasien adalah sesak nafas yang disertai dengan nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan tanda hipoksemia dan abnormalitas bunyi paru. Pemeriksaan penunjang utama untuk mendiagnosis infark paru adalah pencitraan seperti rontgen thorax. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan tetapi bukan untuk menegakan diagnosis.[1,3]
Anamnesis
Dari pasien-pasien yang diketahui mengalami infark paru secara radiologis, dan setelah biopsi ditemukan nodul pulmonal, 65% diantaranya tidak memiliki gangguan pernafasan, 26% mengeluh sesak, 7% mengeluh nyeri dada pleuritik, dan 5% mengalami hemoptisis. Keluhan-keluhan tersebut sudah ditemukan pada pasien dengan emboli paru, sebelum terjadi infark paru.[1,3]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)