Pendahuluan Trauma Aurikula
Trauma aurikula yang sering terjadi adalah abrasi, laserasi, avulsi, amputasi, atau hematoma aurikula. Aurikula atau daun telinga merupakan bagian dari telinga luar yang dapat terlihat di lateral kepala.[1]
Etiologi trauma aurikula adalah cedera fisik eksternal, seperti cakaran, benturan, sayatan, atau gigitan. Setiap orang dapat mengalami trauma aurikula, tetapi kondisi ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki, usia muda, dan aktif, misalnya karena kecelakaan berkendaraan atau olahraga kontak.[2,3]
Pasien trauma yang datang ke instalasi gawat darurat (IGD) harus selalu melalui evaluasi kedaruratan, sebelum akhirnya mendapatkan penanganan trauma aurikula. Pada kasus ringan seperti abrasi atau laserasi minor, trauma aurikula dapat ditangani di fasilitas kesehatan primer atau IGD. Namun, apabila terdapat hematoma aurikula atau laserasi yang lebih kompleks hingga avulsi, sebaiknya pasien segera dirujuk ke spesialis THT-KL (telinga hidung tenggorok-bedah kepala leher) atau spesialis bedah plastik.[1,4]
Komplikasi trauma aurikula yang sering terjadi adalah infeksi kartilago/kondrosit dan deformitas aurikula. Deformitas dapat terjadi karena nekrosis kartilago, atau rekonstruksi laserasi/avulsi yang tidak sempurna.[1]
Direvisi oleh: dr. Meva Nareza Trianita