Edukasi dan Promosi Kesehatan Benign Prostatic Hyperplasia
Edukasi dan promosi kesehatan untuk benign prostatic hyperplasia (BPH) atau hiperplasia prostat jinak terutama untuk menghindari obat yang dapat menyebabkan retensi urin dan obat herbal, serta menerapkan diet rendah lemak dan tinggi protein.
Edukasi pasien
Edukasi pasien dengan benign prostatic hyperplasia meliputi:
- Menghindari konsumsi obat-obatan yang dapat menimbulkan retensi urin, seperti antihistamin dan dekongestan. Pasien harus selalu memberitahukan adanya riwayat BPH sebelum dokter memberikan obat tertentu
- Mengurangi konsumsi cairan, terutama beberapa jam sebelum tidur
- Mengurangi konsumsi minuman yang dapat memicu diuresis, seperti kafein dan alkohol
- Membiasakan diri untuk miksi ganda, yaitu menunggu beberapa saat setelah berkemih dan mencoba mulai berkemih kembali
- Menghindari kebiasaan mengejan saat miksi
- Pasien dengan BPH sering menggunakan obat herbal, akan tetapi obat-obat tersebut sering kali tidak menunjukkan manfaat dan tidak disarankan[1,3,20]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pencegahan BPH dapat dilakukan dengan menerapkan diet rendah lemak dan tinggi protein. Konsumsi daging merah dan sayuran juga dapat menurunkan risiko BPH simtomatik. Pasien-pasien dengan risiko tinggi untuk mengalami BPH harus menjalani pemeriksaan paling tidak 6 bulan sekali dan melakukan skrining untuk kanker prostat paling tidak 12 bulan sekali.[1,3,8]
Direvisi oleh: dr. Roshni Manwani