Penatalaksanaan Benign Prostatic Hyperplasia
Penatalaksanaan benign prostatic hyperplasia (BPH) atau hiperplasia prostat jinak sangat bergantung dari derajat keparahannya, berdasarkan skoring IPSS (International Prostate Symptom Score). Dalam kasus BPH tanpa gejala, tidak diperlukan pengobatan. Bila pasien mengalami retensi urine akibat BPH, penatalaksanaan awal yang darurat adalah mengatasi retensi urine dengan memasang kateterisasi uretra, atau jika gagal maka dipasang kateterisasi suprapubik.[2,6,8,17,19]
Pemantauan Ketat (Watchful Waiting)
Watchful waiting dilakukan pada pasien dengan gejala ringan, yaitu pasien dengan hasil skor IPSS/AUA (American Urological Association Symptom Score Index) 0 hingga 7. Metode terapi ini sering kali mengalami kegagalan, yaitu sekitar 40% dalam 3 bulan pertama hingga 60% dalam 12 bulan. Terapi farmakoterapi awal pada pasien dengan gejala lower urinary tract symptoms (LUTS) yang mengganggu dapat membantu memperlambat progresivitas gejala.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)