Patofisiologi Fimosis
Patofisiologi fimosis dibedakan berdasarkan penyebabnya. Fimosis fisiologis berhubungan dengan pemisahan epitel preputium dan glans penis yang terus berkembang hingga beberapa tahun pertama kehidupan. Fimosis patologis mayoritas terjadi akibat inflamasi kronik atau berulang pada preputium hingga menimbulkan scar dan cincin fibrotik di sekitar orifisium preputium.[1]
Patofisiologi Fimosis Fisiologis
Preputium mulai berkembang pada usia gestasi 8 minggu dan menutupi glans penis secara lengkap pada usia kehamilan 16 minggu. Lapisan epitel pada glans dan preputium berdekatan hingga mengalami perlekatan.
Pemisahan lapisan epitel dimulai secara proksimal melalui proses deskuamasi dengan pembentukan ruang-ruang kecil yang kemudian bergabung membentuk kantung preputium. Pemisahan epitel yang berdekatan antara preputium dan glans penis adalah proses yang terus berkembang.
Pemisahan yang tidak lengkap pada saat lahir hingga tahun ketiga kehidupan merupakan bawaan atau fimosis fisiologis. Ereksi intermiten dan keratinisasi epitel bagian dalam secara gradual akan memisahkan preputium dan glans sehingga retraksi dapat dilakukan.[1,9]
Patofisiologi Fimosis Patologis
Fimosis patologis atau fimosis yang didapat merupakan kondisi sekunder yang melibatkan inflamasi kronik atau rekuren pada preputium. Sangat jarang ditemukan fimosis patologis primer atau akibat kelainan kongenital. Pada fimosis patologis ditemukan skar dan cincin fibrotik yang menghambat retraksi preputium.[1]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri