Prognosis Fimosis
Prognosis fimosis terutama dikaitkan dengan kondisi preputium yang tidak dapat diretraksi. Komplikasi yang dapat terjadi, baik pada fimosis fisiologis maupun patologis, adalah risiko terjadinya parafimosis. Selain itu, fimosis juga memiliki risiko komplikasi berupa balanitis berulang, balanoposthitis, dan bahkan keganasan pada penis.[3,4]
Komplikasi
Fimosis yang dibarengi dengan higienitas pasien yang buruk menyebabkan akumulasi smegma, inflamasi kronis dan peningkatan risiko kanker penis. Komplikasi yang mungkin timbul akibat fimosis adalah parafimosis, balanitis berulang, balanoposthitis, infeksi menular seksual, serta keganasan pada penis yakni karsinoma sel skuamosa akan tetapi jenis kanker ini cukup jarang terjadi.
Komplikasi juga dapat terjadi akibat tindakan sirkumsisi seperti infeksi, perdarahan, hematoma, limfedema, nyeri, dan gangguan kosmetik.[4,19]
Prognosis
Prognosis fimosis ditentukan oleh kualitas sirkumsisi. Pada sirkumsisi yang baik, kemungkinan rekurensi fimosis hampir tidak ada. Jika terdapat banyak sisa jaringan, maka mungkin membutuhkan sirkumsisi ulang untuk alasan medis maupun kosmetik. Fimosis sekunder umumnya terjadi pada sirkumsisi yang menggunakan Gomco clamp atau metode Plastibell.[4,17]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri