Pendahuluan Hematuria
Hematuria adalah terdeteksinya sel darah merah di dalam urine. Di antara penyebab hematuria yang paling umum adalah infeksi saluran kemih bagian bawah, terutama kandung kemih. Penyebab lain yang perlu dipertimbangkan adalah urolithiasis dan tumor atau benign prostate hyperplasia.[1,2]
Hematuria dapat bersifat makroskopik atau gross dan bersifat mikroskopik atau mikrohematuria. Hematuria makroskopik bisa berupa urine berwarna merah cerah dengan atau tanpa gumpalan darah yang terlihat, atau berwarna merah gelap hampir hitam. Konsentrasi darah serendah 1 ml/L dalam urine sudah cukup untuk membuat urine berwarna merah. Sementara itu, hematuria mikroskopik didefinisikan sebagai adanya > 5 sel darah merah per high power field (HPF).[2,3]
Hematuria didiagnosis dengan urinalisis. Anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat membantu mempersempit kemungkinan diagnosis banding. Pemeriksaan penunjang dipilih sesuai indikasi, yang mungkin mencakup pengukuran parameter inflamasi, tes fungsi ginjal, serta ultrasonografi ginjal dan kandung kemih.
Pasien dengan mikrohematuria asimptomatik non-glomerular yang memiliki faktor risiko seperti merokok, usia lanjut, dan jenis kelamin laki-laki, perlu dicurigai ke arah keganasan urologi. Evaluasi diagnostik dipilih sesuai panduan dari pemeriksaan klinis. Pasien mungkin memerlukan urethrocystoscopy, sitologi urine, dan CT urografi.[2-4]
Penatalaksanaan hematuria tergantung pada penyakit yang mendasari. Pada pasien dengan gross hematuria atau hematuria dalam jangka lama, pastikan ada-tidaknya anemia. Pertimbangkan perlunya transfusi darah bagi pasien.
Pasien yang mengalami hematuria akibat gangguan glomerulus, seperti glomerulonefritis atau sindrom nefritik, bisa mengalami gejala hipertensi dan proteinuria. Pemberian diuretik, restriksi garam, dan antibiotik patut dipertimbangkan.
Pada kasus urolitiasis, umumnya perlu dilakukan alkalisasi urine untuk batu kalsium oksalat dan asam urat, atau asidifikasi urine untuk batu kalsium fosfat. Intervensi yang dapat dipertimbangkan adalah Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL), laparoskopi, atau pembedahan terbuka.[1-4]