Patofisiologi Inkontinensia Urine
Patofisiologi inkontinensia urine terjadi akibat disfungsi mekanisme otot detrusor, fungsi sfingter uretra, dan fungsi sistem saraf, sehingga fungsi kontinensia saat penyimpanan atau pengeluaran urine tidak berlangsung dengan baik.[8-10]
Fisiologi Berkemih
Fungsi berkemih sangat tergantung pada struktur anatomi (vesika urinaria, uretra, dan otot pelvis), jaringan penyokongnya, serta persarafan traktus urinarius bawah. Traktus urinarius bawah berfungsi untuk menyimpan (storage atau filling) dan mengeluarkan urine (voiding). Kelainan mekanisme ini menyebabkan gangguan miksi dan terkadang menyebabkan inkontinensia yang merupakan kebalikan retensi urine.[8-11]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)