Patofisiologi Parafimosis
Patofisiologi parafimosis berkaitan dengan elastisitas orifisium preputium dan diameter glans penis. Gangguan pada salah satu atau kedua faktor tersebut dapat menyebabkan kulit preputium sulit diretraksi atau tidak dapat dikembalikan ke posisi normal untuk menutupi glans penis.[6,7]
Pembentukan Cincin Konstriksi
Preputium yang diretraksi dan tidak dapat dikembalikan ke posisi semula akan membentuk cincin konstriksi yang mengelilingi glans penis. Cincin konstriksi yang terbentuk akan mengganggu aliran pembuluh darah vena dan drainase limfatik. Hal tersebut akan menyebabkan edema pada glans penis. Edema yang semakin membesar akan menekan pembuluh darah arteri sehingga terjadi penurunan perfusi pada glans penis dan preputium yang berada di bagian distal dari cincin konstriksi.[1,3-5]
Aliran darah arteri akan terdampak jika cincin konstriksi tidak dibebaskan dalam hitungan jam. Oklusi arteri selanjutnya akan berlanjut menjadi infark, nekrosis, gangren, hingga autoamputasi pada bagian distal penis. Selain itu, iskemia pada mikrovaskular dapat menyebabkan erosi dan ulserasi pada glans dan preputium.[2,4-6]