Edukasi Pasien Insisi dan Drainase Abses
Edukasi pasien mengenai insisi dan drainase abses meliputi penjelasan prosedur dan komplikasi serta perawatan luka dan memodifikasi faktor yang dapat mengurangi rekurensi abses. Edukasi dapat dilakukan sebelum dan setelah tindakan.
Edukasi sebelum tindakan adalah informed consent untuk tindakan. Sedangkan edukasi setelah tindakan difokuskan pada perawatan luka, pemantauan tanda rekurensi abses atau perluasan infeksi, serta tanda bahaya di mana pasien perlu segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
Edukasi Pasien Sebelum Tindakan
Edukasi pasien dimulai dengan informed consent sebelum dilakukan tindakan. Informed consent dapat diperoleh dari pasien sendiri atau keluarga yang berwenang. Hal-hal yang harus dijelaskan dalam informed consent meliputi :
- Alasan dilakukan tindakan insisi dan drainase
- Risiko dan manfaat tindakan
- Apakah ada alternatif tindakan
- Risiko dan manfaat alternatif tindakan tersebut
- Risiko dan manfaat apabila tindakan insisi dan drainase tidak dilakukan, seperti perluasan infeksi[3,7]
Pasien perlu diinformasikan mengenai risiko perdarahan, perluasan infeksi, dan kerusakan saraf lokal. Selain itu, risiko gagal pada tindakan insisi dan drainase abses yang mungkin memerlukan tindak lanjut di kemudian hari, serta bagaimana meminimalisasi risiko-risiko tersebut.[7]
Edukasi Setelah Tindakan
Setelah dilakukan tindakan, pasien perlu diedukasi mengenai cara mengganti perban, mengompres hangat area bekas abses untuk mendorong evakuasi pus, dan manajemen nyeri dengan analgetik oral seperti paracetamol atau ibuprofen.
Pasien juga diinstruksikan untuk segera memeriksakan diri jika terjadi nyeri, pembengkakan, atau kemerahan yang semakin hebat, abses muncul kembali, serta jika didapatkan tanda-tanda penyakit sistemik seperti demam, muntah-muntah, dan myalgia.[5]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli