Kontraindikasi Penjahitan Laserasi Intraoral
Kontraindikasi penjahitan laserasi intraoral adalah luka superfisial yang dapat sembuh secara spontan tanpa intervensi bedah dan laserasi yang sudah terinfeksi berat di mana penutupan primer dapat memperburuk infeksi. Selain itu, luka dengan tepi yang tidak dapat didekatkan atau jaringan yang mengalami avulsi luas juga mungkin tidak cocok untuk penjahitan primer dan lebih baik dibiarkan untuk penyembuhan sekunder atau memerlukan pendekatan bedah lebih kompleks.[3,4]
Luka Superfisial
Luka superfisial intraoral yang dapat sembuh spontan merupakan kontraindikasi untuk dijahit karena penjahitan tidak memberikan manfaat tambahan. Menjahit luka superfisial malah bisa meningkatkan risiko infeksi dan iritasi mekanis dari benang jahitan, serta menyebabkan ketidaknyamanan yang tidak perlu bagi pasien.[3,4]
Adanya Infeksi atau Abses
Sebaiknya hindari penjahitan untuk laserasi yang memberikan tanda-tanda infeksi yang jelas, termasuk abses. Pada laserasi yang terinfeksi, tidak boleh dilakukan penjahitan, karena dapat meningkatkan risiko perluasan infeksi secara signifikan. Dengan menutup luka terinfeksi menggunakan proses penjahitan, bakteri terjebak di dalam luka dan memberikan kesempatan bakteri anaerob untuk bertumbuh dan berkembang.[3,4]
Luka Tusukan Dalam
Luka tusukan dalam, atau biasa disebut deep puncture wounds, jarang ditemui di area intraoral. Namun, jika jenis luka ini terjadi, maka sebaiknya hindari langsung menjahit permukaan luka. Karena tingkat kedalamannya yang tinggi, luka jenis ini sangat sulit dibersihkan secara menyeluruh hingga dasar jaringan yang terkena, sehingga penutupan jaringan marginal dengan penjahitan justru akan menjebak bakteri di dalam luka, dan akan memberi kesempatan untuk infeksi.[3,4]
Luka dengan Ketegangan Jaringan Tinggi
Luka dengan ketegangan jaringan tinggi, atau biasa disebut dengan high tension wounds adalah luka yang ujung lukanya tertarik oleh kekuatan besar. Jika dipaksakan melakukan penjahitan pada jenis luka ini, akan meningkatkan risiko terjadinya dehiscence, yaitu terjadinya pemisahan tepi luka akibat ketegangan yang tinggi tadi.[3,4]
Adanya Cedera yang Lebih Prioritas
Bila terdapat cedera yang harus diprioritaskan, maka penjahitan laserasi intraoral dapat ditunda. Jika tidak menyebabkan gangguan jalan napas, perbaikan laserasi intraoral tidak boleh menunda evaluasi lebih lanjut dan perawatan definitif untuk cedera traumatik yang lebih mendesak, seperti cedera pada bagian tengah wajah atau rahang.[3,4]