Pedoman Klinis Tambal Gigi
Pedoman klinis tambal gigi adalah sebagai tindakan restorasi pada gigi dengan kerusakan ringan, misalnya akibat fraktur minor atau karies. Dokter perlu mengevaluasi apakah gigi yang dirawat memerlukan restorasi direk ataupun indirek. Restorasi direk dilakukan endodontik, sedangkan tumpat gigi pada restorasi indirek dibuat di luar gigi sebelum akhirnya ditempatkan pada gigi yang terkena.
Tambal gigi direk dapat dilakukan pada kasus karies gigi superfisial dan media. Namun, kasus karies media yang tinggal menyisakan sedikit dentin di atas kamar pulpa memerlukan perawatan tambahan sebelum penumpatan dilakukan. Jika sisa dentin di atas kamar pulpa memiliki ketebalan > 5 mm, maka dilakukan tumpatan sandwich. Jika ketebalan < 5 mm, maka perlu dilakukan kaping pulpa terlebih dahulu.[12]
Tambal gigi juga bisa dilakukan pada kasus non-karies. Contohnya adalah abrasi dan erosi gigi, abfraksi, atrisi, dan fraktur gigi.[7,8]
Tambal gigi tidak dapat dilakukan pada lesi karies atau non-karies yang sudah mendekati atau mencapai kamar pulpa. Tambal gigi juga tidak dapat dilakukan pada kasus fraktur akar, atau pada kondisi gigi vital yang kehilangan struktur jaringan keras gigi secara masif.
Komplikasi tambal gigi cukup jarang terjadi. Potensi komplikasi yang mungkin terjadi adalah alergi, nyeri gigi, impaksi makanan, serta kontur yang kurang atau berlebih.[11,13,17,19-24]