Komplikasi Kultur Darah
Komplikasi kultur darah yang tidak diharapkan yaitu kontaminasi kultur darah yang dapat terjadi akibat desinfeksi kulit yang tidak memadai atau teknik pengambilan sampel yang kurang aseptik. Kontaminan dapat berasal dari kulit pasien, peralatan pengambilan sampel, tangan petugas pengambil sampel, atau lingkungan.
Organisme kontaminan yang sering ditemukan antara lain Staphylococcus epidermidis, Bacillus sp. selain Bacillus anthracis, Propionibacterium acnes, Corynebacterium sp., Micrococcus sp., Cutibacterium acnes, Clostridium perfringens, Viridans Streptococcus, dan Candida tropicalis. Kontaminasi kultur darah dapat berdampak pada pemilihan antibiotik yang tidak tepat, pemeriksaan laboratorium ulang atau tambahan, peningkatan biaya dan durasi rawat inap.[1,4,5,7-11]
Selain itu, tindakan pungsi vena dalam pengambilan sampel kultur darah juga dapat menyebabkan komplikasi, yaitu:
- Pembentukan hematoma di lokasi pungsi vena
Flebitis di lokasi pungsi vena
- Cedera saraf atau jaringan di sekitarnya
- Respons vasovagal, termasuk pusing, pingsan, atau penurunan kesadaran
- Tidak terjadi hemostasis setelah pungsi vena