Indikasi Kultur Darah
Indikasi kultur darah yaitu kecurigaan adanya infeksi darah atau bloodstream infection (BSI) pada pasien, seperti pada sepsis dan bakteremia. Sumber BSI yang paling sering yaitu traktus genitourinarius, traktus respiratorius, abses, luka operasi, traktus bilier, dan katup prostetik jantung.[1-6]
Indikasi Kultur Darah
Kultur darah diindikasikan pada pasien dengan dugaan BSI atau sepsis, terutama pada mereka yang menunjukkan tanda klinis seperti demam, hipotensi, takikardia, atau leukositosis yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Pasien dengan endokarditis, meningitis, pneumonia berat, infeksi saluran kemih yang menyebar, dan infeksi intraabdomen kompleks juga merupakan kandidat kuat kultur darah. Pasien imunokompromais, seperti pasien neutropenia dan HIV, juga berisiko lebih tinggi mengalami BSI.
Kultur darah juga diperlukan untuk mendeteksi patogen penyebab infeksi di tempat lain yang telah menyebar ke aliran darah, seperti abses intraabdomen dan osteomielitis. Selain itu, pasien dengan alat invasif, seperti kateter vena sentral, juga lebih berisiko mengalami BSI. Pengambilan sampel untuk kultur darah harus dilakukan sebelum pemberian antibiotik empirik, agar hasil yang diperoleh lebih akurat dalam mengidentifikasi patogen.[1-6]
Prediktor Kebutuhan Kultur Darah
Beberapa prediktor BSI telah dikembangkan untuk menentukan kebutuhan kultur darah.[1,4,5,9,10]
Kriteria Saphiro
Menurut kriteria Saphiro, kultur darah diindikasikan jika memenuhi 1 kriteria mayor atau 2 kriteria minor berikut:
- Kriteria mayor: kecurigaan endokarditis, suhu tubuh >39,4°C, terpasang kateter
- Kriteria minor: suhu tubuh >38,3°C, usia >65 tahun, menggigil, muntah, tekanan darah sistolik <90 mmHg, leukosit >18.000/µL, kreatinin >2 mg/dL, trombosit <150.000/µL, neutrofil >80%, neutrofil imatur >5%.[1,4,5,9,10]
Skor qSOFA
Skor qSOFA (quick Sequential Organ Failure Assessment) dapat digunakan untuk mengidentifikasi sepsis secara cepat di mana jika ada 2-3 kriteria berikut yang terjadi saat onset infeksi berkaitan dengan mortalitas rawat inap yang lebih tinggi:
Glasgow coma scale (GCS) <15
- Laju pernapasan ≥22 kali/menit
- Tekanan darah sistolik ≤100 mmHg.[1,4,5,9,10]