Komplikasi In Vitro Fertilization/IVF
Komplikasi tindakan in vitro fertilization atau IVF, atau disebut juga dengan bayi tabung dapat timbul dari prosedur tindakan baik saat pembedahan dan saat pemberian hormon. Risiko komplikasi meningkat pada kehamilan multipel.[1,40-44]
Beberapa komplikasi yang terjadi pada pasien diantaranya ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS), kehamilan ektopik, kelahiran prematur, dan cedera vesika urinaria selama tindakan petik sel telur.
Kehamilan dengan IVF dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan hipertensi kehamilan, persalinan prematur, serta diabetes gestasional, perdarahan antepartum, kelainan bawaan, sectio Caesarea, berat badan lahir rendah, kecil untuk usia kehamilan, dan kematian perinatal.[1,40,42]
Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)
Pada pasien yang menjalani tindakan bayi tabung (IVF), dapat terjadi ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS). Penyebab utama dari komplikasi ini adalah pemberian obat hormonal yang terlalu banyak sehingga menyebabkan rasa nyeri dan bengkak pada ovarium.
Pada keadaan OHSS yang berat, gejala yang timbul dapat berupa kenaikan berat badan yang cepat, yang bisa mencapai 15-20 kg dalam 5 sampai 10 hari, nyeri abdomen, mual, sesak napas, oliguria, dan bahkan syok. Apabila sangat berat, OHSS dapat menyebabkan tromboembolisme, gagal ginjal akut, hingga acute respiratory distress syndrome (ARDS).[1,40,42]
Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik setelah tindakan IVF belum diketahui mekanismenya secara pasti. Faktor risiko kehamilan ektopik meningkat pada wanita yang mendapat transfer embrio lebih dari satu. Kehamilan ektopik ini sering terjadi pada ovarium atau tuba.[40,43,45]
Kelahiran Prematur
Persalinan atau kelahiran prematur dari proses IVF dapat terjadi berkaitan dengan status emosional pasien, obesitas, siklus IVF/ICSI dan intrauterine insemination (IUI).[40,46,47]
Ruptur Vesika Urinaria
Ruptur vesika urinaria atau bladder injury setelah tindakan IVF jarang terjadi. Adanya cedera vesika urinaria diketahui ketika dalam urine pasien ditemukan adanya darah. Pada pemeriksaan ultrasonografi (USG) transvaginal ditemukan adanya perdarahan pada intra vesika urinaria. Hal ini dapat disebabkan karena tusukan tidak sengaja pada kandung kemih ketika proses petik sel telur.[44,48]
Penulisan pertama oleh: dr. Riawati, MMedPH